Tak lupa, Alissa Wahid juga memaparkan tentang penyebab mengapa angka perkawinan anak di Indonesia masih tergolong tinggi.
Penyebabnya antara lain masalah ekonomi, keinginan untukmenghindari zina, kehamilan anak, hingga kebosanan menjalani sekolah dari rumah.
Selain itu ada penyebab yang turut andil dalam angka perkawinan anak di Indonesia, yaitu kampanye nikah muda yang ada di media sosial.
Ia mengambil contoh di Instagram, ada sebanyak lebih dari 900ribu hastag tentang nikah muda.
Baca Juga: Pernah Ikut Promosikan Nikah Muda, Salmafina Sunan Akui Kesalahannya
Selain itu ada pula ratusan ribu hastag tentang nikah mudah dan nikah mudah nikah kaya yang ada di sana.
Apakah perkawinan anak ini bisa diatasi?
Menurut Alissa Wahid, masalah perkawinan anak di Indonesia ini bisa diatasi ketika pemerintah dan masyarakat memiliki 4 aspek, yaitu kemauan untuk berubah, tujuan yang jelas, kapasitas untuk berubah, serta langkah pertama yang nyata.
Kawan Puan, agar bisa sepenuhnya mengatasi perkawinan anak di Indonesia, keempat aspek tersebut harus ada dan berjalan bersamaan.
Sebab jika ada salah satu yang tidak dapat dipenuhi, maka perkawinan anak tersebut tidak dapat diatasi sepenuhnya.
Untuk itu, mari kita sama-sama stop perkawinan anak dan bantu menyebarkan awareness ke lingkungan terdekat! (*)