Parapuan.co - Cerita paling miris dari sahabat adalah ketika mereka mengungkapkan dirinya menjadi korban pelecehan seksual.
Tentu apa yang telah menimpa sahabat membuat kita ikut sakit hati dan merasa prihatin.
Sebab jika diam saja, kejahatan seksual ini bisa tumbuh menjadi trauma yang mendalam.
Baca Juga: Tak Perlu Menyalahkan, Begini Cara Membantu Teman yang Alami Pelecehan Seksual
Hal yang bisa kita lakukan setelah sahabat bercerita tentang pelecehan seksual yaitu percaya dan berada di pihak mereka.
Kita harus mendengarkan tanpa menghakimi mereka, lindungi sahabat kita dan jangan sampai dia sendirian sebagai penyintas.
Mengapresiasi Sikap Korban untuk Jujur
Mengutip siaran pers Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), kita harus mengapresiasi sikap korban untuk mengungkap pengalaman pelecehan seksual.
Bercerita tentang pelecehan seksual merupakan hal sulit, membutuhkan keberanian untuk mengingat kembali pengalaman yang traumatis dan juga untuk menghadapi serangan balik dari pengungkapannya itu.
Baca Juga: Komnas Perempuan Tanggapi Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Gofar Hilman
Serangan balik yang paling sering adalah justru menyalahkan korban, penyangkalan bahkan menuntut balik korban.
Perempuan rentan pada pelecehan seksual dan disalahkan atas tindak tersebut karena diskriminasi berbasis gender yang menyebabkan perempuan dalam posisi subordinat dan obyek seksual.
Posisi perempuan sebagai simbol moralitas di dalam masyarakat patriarkis juga digunakan untuk melemahkan korban.