Parapuan.co – Kawan Puan, mengedukasi anak soal konten dewasa penting sekali dilakukan.
Pasalnya ada banyak konten dewasa yang ada di internet meskipun kita sebagai orang tua sudah berusaha menyaringnya.
Apalagi jika anak tak sengaja terpapar konten dewasa , akan membawa dampak yang cukup berbahaya.
Anak yang telah terpapar konten dewasa bisa memiliki gangguan pada otaknya.
Gangguan ini membuat anak menjadi lamban dalam berpikir.
Baca Juga: Anak Perempuan Jadi Korban, Ini Beberapa Sebab Pemaksaan Perkawinan Kerap Terjadi
Tak hanya itu, anak juga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Terlebih sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh The Academy of American Pediatrics menemukan bahwa sebanyak 42% anak berusia 10 hingga 17 tahun telah menonton konten dewasa secara online, membuat orang tua semakin waspada.
Terlebih, anak-anak yang mulai mengenal gadget perlu mendapatkaan kontrol digital dari orang tuanya.
Tak hanya itu, seperti yang dilansir dari Very Well Family, orang tua perlu memberikan penekanan sekaligus edukasi mengenai seksualitas.
Berikut hal-hal yang perlu Kawan Puan bicarakan sebagai bentuk edukasi soal konten dewasa pada anak!
1. Sentuhan fisik sebagai bentuk kasih sayang
Anak-anak mungkin menilai bahwa berpelukan dan melakukan kedekatan fisik adalah hal yang menyenangkan.
Kamu dapat menjelaskan bahwa ini adalah bentuk ungkapan kasih sayang.
Namun mereka tidak dapat memeluk dan melakukaan kontak fisik dengan sembarang orang.
Katakan pada anak, untuk menunjukkan kasih sayang dengan memeluk atau secara fisik bisa mereka lakukan pada orang terdekat seperti ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, atau keluarga lainnya atas persetujuan mereka.
Hal ini akan membantu mereka sedikit memahami gagasan tentang seksualitas.
Baca Juga: Agar Punya Anak Cerdas dan Cinta Belajar Seperti Maudy Ayunda, Kawan Puan Bisa Ikuti Tips Berikut
2. Menjelaskan soal seksualitas dengan sederhana
Saat kamu berbicara tentang seksualitas dengan anak yang masih berusia 10 tahun, gunakan istilah yang tepat untuk bagian tubuh seperti penis dan vagina.
Jelaskan juga secara langsung dan sederhana tentang apa yang dimaksud dengan hubungan seksual.
Mereka mungkin akan memiliki pertanyaan, dan mungkin mengungkapkan keterkejutannya.
Bantu mereka untuk memahami bahwa perasaan mereka normal, dan jawab pertanyaan mereka dengan jujur.
3. Menjelaskan konten dewasa yang ada di dunia maya
Untuk anak yang masih berusia 10 tahun, kamu tidak perlu membahas konten dewasa secara mendetail.
Namun, perlu anak ketahui bahwa orang dewasa terkadang membagikan foto atau video seksual di internet dan secara tidak sengaja dapat dilihat oleh anak-anak.
Banyak dari konten dewasa ini menakutkan dan bisa membuat anak tidak nyaman.
Lantas apa yang bisa orang tua lakukan?
Katakan pada anak jika mereka menemukan konten dewasa mereka dapat meminta bantuanmu dan memberitahu kita sebagai orang tua.
Kawan Puan juga perlu menjelaskan bahwa memberikan informasi mengenai konten dewasa yang mereka dapatkan di internet adalah hal yang penting.
Sebab anak-anak juga perlu mendapatkan kenyamanan saat menggunakan internet.
Baca Juga: Selain Naomi Campbell, Selebriti Ini Juga Memiliki Anak Di Usia 50an
4. Memberikan penjelasan sesuai usia
Kamu tidak perlu bingung bagaimana cara memberikan penjelasan mengenai seksualitas pada anak yang masih berusia 10 tahun.
Sebab sekarang sudah ada banyak buku tentang seksualitas untuk anak-anak.
Kamu bisa membaca satu atau dua buku yang menurutmu dapat dikaitkan dengan anak dan tentunya memiliki informasi serta meyakinkan.
Kawan Puan, itulah yang perlu kamu dan suami coba untuk menjelaskan soal seksualitas dan konten dewasa dengan anak.
Yuk kita dampingi terus anak-anak dalam memanfaatkan internet. (*)