Parapuan.co - Kawan Puan, terjangkit vaginosis bakterial merupakan kondisi yang sangat tidak nyaman, ya!
Vaginosis bakterial atau bacterial vaginosis (BV) merupakan jenis peradangan vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri secara berlebihan.
Kelebihan bakteri dalam vagina ini akhirnya mengganggu keseimbangan alami pada area intim.
Tanda dan gejala yang timbul pun sangat tidak nyaman, yakni keputihan encer berwarna abu-abu, putih, atau hijau dan aroma vagina amis bahkan busuk.
Selain itu, vagina terasa gatal dan saat buang air kecil ada rasa terbakar yang tak tertahankan.
Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu, Berapa Kali Harus Ganti Pembalut Saat Menstruasi?
Meskipun ada gejalanya, tapi ada beberapa orang yang tidak mengalami hal yang sama.
Tapi alangkah baiknya apakah itu bergejala maupun tidak, segera periksalah ke dokter.
Sebab, mengutip dari Mayo Clinic, apabila bacterial vaginosis tidak segera diatasi, dapat timbul komplikasi yang membahayakan bagi perempuan.
Berikut ini beberapa komplikasi akibat vaginosis bakterial.
1. Kelahiran prematur
Pada ibu hamil jika terjangkit vaginosis bakteri, maka bisa memicu kelahiran prematur.
Selain itu, berat badan bayi pun lebih rendah daripada bayi pada umumnya.
2. Infeksi seksual menular
Memiliki vaginosis bakterial membuat perempuan lebih rentan terhadap infeksi menular seksual. Seperti HIV, virus herpes simpleks, klamidia atau gonore.
Jika kamu mengidap HIV, bakterial vaginosis meningkatkan kemungkinan kamu menularkan virus ke pasangan.
Baca Juga: Hindari Makan dan Minum Beberapa Jenis Santapan Ini Sebelum Donor Darah
3. Risiko infeksi setelah operasi ginekologi
Vaginosis bakterial dapat meningkatkan risiko terkena infeksi pasca-operasi.
Terutama setelah prosedur seperti histerektomi atau dilatasi dan kuretase.
4. Penyakit radang panggul (PID)
Vaginosis bakterial terkadang dapat menyebabkan PID, infeksi rahim dan saluran tuba.
Perempuan yang menderita penyakit radang panggul bisa berisiko mengalami infertilitas.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah vaginosis bakterial?
Untuk membantu mencegah bacterial vaginosis, berikut ini hal yang harus kamu lakukan:
- Minimalkan iritasi vagina dengan cara menggunakan sabun ringan dan non-deodoran, serta tampon atau pembalut tanpa pewangi.
- Hindari douching, sebab vagina tidak memerlukan pembersihan selain mandi biasa. Kegiatan douching justru yang sering mengganggu keseimbangan vagina dan dapat meningkatkan risiko infeksi vagina.
- Hindari infeksi menular seksual. Gunakan kondom lateks pada pria, batasi jumlah pasangan seks atau hindari hubungan seksual untuk meminimalkan risiko infeksi menular seksual.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Setelah Melahirkan
Kawan Puan, dengan membaca ulasan di atas, kita semua jadi tahu ya, kalau menjaga kebersihan daerah intim itu penting supaya terhindar dari komplikasi yang berbahaya. (*)