Parapuan.co - Vaginosis bakterial atau bacterial vaginosis (BV) adalah suatu kondisi, sejenis peradangan pada vagina yang terjadi karena pertumbuhan bakteri yang mengganggu keseimbangan alami area kewanitaan.
Vaginosis bakterial terkait dengan ketidakseimbangan bakteri "baik" dan "berbahaya" yang biasanya ditemukan di vagina.
Mengutip dari CDC, vaginosis bakterial berisiko meningkat pada orang yang memiliki pasangan seks baru atau banyak pasangan seks, serta douching.
Baca Juga: Simak, Ini Faktor Pemicu Munculnya Gangguan Vaginosis Bakterial
Perempuan yang terjangkit vaginosis bakterial ada yang bergejala dan tidak. Jika bergejala, berikut ini tanda-tanda yang timbul:
- Keputihan tipis berwarna putih atau abu-abu;
- Nyeri, gatal, atau terbakar di vagina;
- Bau seperti ikan yang kuat, terutama setelah berhubungan seks;
- Terbakar saat buang air kecil;
- Gatal di sekitar bagian luar vagina.
Namun, Kawan Puan, alangkah baiknya kalau kamu tidak mendiagnosis dan mencari pengobatan sendiri. Bisa jadi diagnosismu justru membahayakanmu.
Apabila ada yang mengganjal, segera datang ke dokter dan biarkan tenaga medis memeriksamu.
Sedangkan, melansir Mayo Clinic, Kawan Puan perlu tahu, untuk mendiagnosis vaginosis bakterial, dokter akan melakukan beberapa hal yakni:
1. Mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan
Ketika dokter bertanya banyak hal, Kawan Puan, jangan ragu untuk menjawab segala pertanyaan dokter perihal riwayat kesehatanmu ya.
Mungkin dokter akan bertanya apakah kamu sebelumnya pernah menderita infeksi vagina atau infeksi menular seksual lainnya.
2. Melakukan pemeriksaan panggul
Selama pemeriksaan panggul, dokter secara visual memeriksa vagina untuk tanda-tanda infeksi.
Baca Juga: Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Vaginosis Bakterial pada Miss V
Caranya yakni dengan memasukkan dua jari ke dalam vagina sambil menekan perut dengan tangan yang lain untuk memeriksa organ panggul.
Hal ini untuk mengetahui tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan penyakit.
3. Ambil sampel sekresi vagina
Pengambilan sampel sekresi vagina ini dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan berlebih bakteri anaerob di flora vagina.
Dokter mungkin memeriksa sekresi vagina di bawah mikroskop, mencari "sel petunjuk", sel-sel vagina yang ditutupi bakteri yang merupakan tanda vaginosis bakteri.
4. Uji pH vagina
Dokter juga akan memeriksa keasaman dengan menempatkan strip tes pH di vagina.
Derajat keasaman atau pH vagina yang menunjukkan angka 4,5 atau lebih tinggi adalah tanda vaginosis bakteri.
Nah, Kawan Puan, selagi menunggu janji dengan dokter, sebaiknya kamu mempersiapkan diri lebih dulu. Berikut ini persiapan yang bisa kamu lakukan,
- Buat daftar gejala yang dialami, bahkan jika kamu merasa ada tanda yang tidak terkait.
- Buatlah daftar obat, vitamin, herbal atau suplemen lain yang dikonsumsi. Sertakan seberapa sering kamu meminumnya dan dosis yang digunakan.
- Bawalah notepad atau perangkat elektronik. Tujuannya untuk mencatat informasi penting selama kunjungan Anda.
- Siapkan daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada dokter.
Baca Juga: Terjangkit Vaginosis Bakterial? Periksa ke Dokter sebelum Komplikasi!
Kawan Puan, jika kamu mengalami gejala vaginosis bakterial, tidak perlu ragu ya untuk datang ke dokter dan memeriksakan diri.
Sebab, tujuan konsultasi ke dokter adalah untuk kepentingan kesehatan seksual dan reproduksi kita sebagai perempuan. (*)