Kasus Covid Jakarta Melonjak, Bagaimana Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka?

Alessandra Langit - Rabu, 16 Juni 2021
Ibu menyiapkan anak sekolah tatap muka
Ibu menyiapkan anak sekolah tatap muka andresr

Parapuan.co - Sekolah tatap muka sudah direncanakan oleh pemerintah Indonesia untuk dilaksanakan di bulan Juli mendatang.

Namun, kasus Covid-19 di Indonesia terutama di DKI Jakarta yang semakin meningkat tinggi menjadi pertimbangan lebih lanjut soal pelaksanaan sekolah tatap muka.

Pasalnya, terhitung pada tanggal 15 Juni 2021, terdapat 19.224 kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta. 

Baca Juga: Waspada! Berikut Perbedaan Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta

Artinya, kasus Covid-19 meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dua pekan terakhir.

Baru-baru ini, varian Covid-19 yang berasal dari India juga dikabarkan sudah menyebar luas di kawasan DKI Jakarta.

Melansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan bahwa Jakarta sedang berada dalam status genting dengan kasus Covid-19 yang melonjak.

Anies Baswedan mengharapkan pertemuan publik dan kerumunan dapat dikurangi karena berpotensi menjadi klaster baru.

Baca Juga: Klaster Hajatan Mulai Terungkap, 232 Warga Jatim Positif Covid Pasca Hadiri Acara Pernikahan

Namun, pemerintah daerah DKI Jakarta tetap akan melaksanakan uji coba sekolah tatap muka di tengah keadaan Covid-19 yang genting ini.

Uji coba sekolah tatap muka tahap dua akan tetap digelar di DKI Jakarta pada tanggal 9 sampai 26 Juni 2021. 

Uji coba tersebut diikuti oleh 226 sekolah yang sudah melalui tahap pemeriksaan keamanan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Satgas Covid-19 DKI Jakarta. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan bahwa uji coba sekolah tatap muka tersebut tetap akan dilaksanakan walaupun kondisi Covid-19 sedang melonjak.

“Jadi, kita akan melaksanakan uji coba tahap kedua, baru nanti dievaluasi,” ungkap Riza.

Riza berpendapat bahwa uji coba sekolah tatap muka menjadi sarana edukasi masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Namun, beberapa sekolah di Jakarta memutuskan untuk menunda uji coba sekolah tatap muka karena adanya kasus Covid-19.

Baca Juga: UNICEF Desak Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka, Apakah Indonesia Benar-Benar Siap?

SMAN Unggulan MH Thamrin membatalkan uji coba sekolah tatap muka karena tiga RW di sekitar sekolah sedang berstatus zona merah Covid-19. 

Selain itu, SDN 08 Kenari Jakarta Pusat juga menunda uji coba sekolah tatap muka karena seorang guru terpapar Covid-19.

Dengan keadaan Covid-19 yang cukup parah ini, sekolah tatap muka harus kembali ditinjau, terutama di DKI Jakarta.

Selain itu, vaksin bagi tenaga kependidikan pun belum sepenuhnya merata.  

Sampai bulan Juni ini, jumlah tenaga kependidikan yang mendapatkan vaksin baru mencapai 28%.

Baca Juga: Viral Video Antrean Pasien Covid yang Mengular, Ini Penjelasan Pihak RS Wisma Atlet

Hal tersebut menjadi perhatian khusus banyak pihak termasuk Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi, yang berpendapat bahwa pemerintah seharusnya menunda sekolah tatap muka terlebih dahulu mengingat kasus Covid-19 yang parah.

Unifah juga memaparkan bahaya dari dilaksanakannya sekolah tatap muka di kala kasus Covid-19 melonjak.

Baca Juga: PGRI Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda Akibat Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabodetabek

Risiko anak-anak terpapar Covid-19 tidak boleh disepelekan, apa lagi sampai saat ini belum ada program vaksinasi bagi anak-anak. 

Dengan adanya sekolah tatap muka, tenaga kependidikan juga dapat terancam Covid-19.

Kedua pihak, baik para pelajar maupun tenaga kependidikan, dapat saling menularkan Covid-19 tanpa ada yang mengetahuinya.

Kawan Puan, sebagai orang tua, tentu kita merasa resah dengan meningkatnya kasus Covid-19 menjelang sekolah tatap muka.

Hal yang dapat kita lakukan adalah apa pun kegiatan yang kita lakukan, pastikan untuk selalu menghindari kerumunan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria