1. Sisihkan 10 persen penghasilan di awal
Begitu menerima gaji atau mendapatkan penghasilan dari usaha, langsung sisihkan 10 persennya untuk ditabung.
Simpan dana tersebut sekadar buat tabungan dan didiamkan, atau bisa juga untuk kamu investasikan.
Intinya, dana 10 persen itu tidak bisa kamu apa-apakan lagi jika sudah masuk dalam pos tabungan dan investasi.
Paslanya, dana ini adalah sumber keuangan yang paling mungkin kamu gunakan untuk mencapai financial goals.
2. Membagi pengeluaran menjadi dua pos
Setelah menyisihkan dana untuk investasi, barulah kamu membuat pos-pos pengeluaran.
Bagi pos pengeluaran menjadi dua, yaitu pengeluaran untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
Jika masih lajang, pengeluaran diri sendiri akan meliputi kebutuhan pribadi, seperti makan, transportasi, hiburan, dan lain-lain.
Sementara untuk keluarga, misalnya jika kamu masih harus membantu keuangan orang tua seperti membantu menyekolahkan adik atau keperluan lainnya.
Baca Juga: Atur Keuangan di Awal Bulan Nanti dengan 5 Tips dan Trik Berikut Ini
Apabila sudah menikah, pengeluaran diri sendiri misalnya adalah keperluan transportasi dan perawatan diri.
Sedangkan untuk keluarga, yaitu kebutuhan yang terkait dengan rumah tangga, semisal listrik dan keperluan sehari-hari anak dan suami.
Untuk masing-masing pos, kamu bisa menyisihkan 20 persen buat diri sendiri dan 40 persen demi keperluan keluarga.
Usahakan untuk tidak mengurangi atau menambahi presentasenya agar rencana anggaranmu tepat sasaran, ya.
3. Dahulukan cicilan jika ada
Berikutnya adalah mendahulukan untuk membayar utang atau cicilan, jika ada.
Kalau kamu masih mempunyai utang/cicilan, alokasikan lebih dulu sebanyak 30 persen dari penghasilan untuk membayarnya.
Setelah itu, barulah kamu bisa membagi lagi penghasilanmu untuk pengeluaran lain.
Mudah-mudahan cara mengatur keuangan bagi perempuan tipe Pengelola di atas memudahkanmu meraih financial goals, ya. (*)