Parapuan.co - Sosok Alex Tilaar atau yang memiliki nama lengkap Dr. Henry Alexis Rudolf Tilaar merupakan salah satu sosok berjasa untuk bangsa ini.
Alex Tilaar yang dikenal sebagai pendidik (guru atau dosen).
Ketika meninggal pada 30 Oktober 2019 dalam usia 87 tahun, Dr. Henry Alexis Rudolf Tilaar meninggalkan warisan berharga untuk bangsa ini khususnya di bidang pendidikan.
Puluhan buku yang ditulisnya telah menjadi sumber inspirasi dan literatur yang berarti, sementara berkat sentuhan tangannya sebagai pendidik (guru atau dosen) jutaan anak telah menjadi ‘orang’, doktor dan sarjana pendidikan.
Semasa hidupnya ia selalu bangga berkata, “Saya seorang guru!”
Profesi guru, menurutnya, ialah “profesi yang menjadi, terus menerus diperkaya sesuai pengalaman.”
Baca Juga: Tingkatkan Minat Membaca, Ini 5 Keuntungan Baca Buku Secara Digital
Kebanggaan dan harapannya pada guru diperjelasnya dengan kutipan dari ungkapan Jepang yang artinya ‘budi guru lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam dari lautan terdalam.’
Sebagai seorang guru yang memiliki kepercayaan tinggi tentang kekayaan pemahaman dan praksis pendidikan yang bersumber dari kebudayaan Indonesia, ia selalu mengingatkan pentingnya kehidupan berlandaskan nilai Pancasila, “Prinsip hidup bangsa Indonesia bukan di dalam persaingan, melainkan dalam nilai-nilai gotong royong.”
Dr. H.A.R Tilaar, M.Sc.Ed lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada 16 Juni 1932.
Ia memeroleh gelar sarjana pendidikannya dari Universitas Indonesia dengan predikat cum laude pada tahun 1961.
Pada tahun 1964 ia memperoleh beasiswa dari USAID dan belajar di University of Chicago (1964-1965), kemudian di Indiana University, Bloomington, tempat ia memperoleh Master of Science of Education (1967) dan Doctor of Education (1969). Sesudahnya ia mengikuti berbagai program postgraduate di beberapa universitas di Amerika Serikat dan Inggris.
Dr. H.A.R Tilaar telah bekerja sebagai guru sejak tahun 1952, dari Sekolah rakyat sampai guru besar, dan ia minta dipensiunkan sebagai pegawai negeri pada tahun 1997.
Sebagai seorang penulis buku-buku mengenai pedagogik, ia telah menerbitkan banyak tulisan. Semasa hidupnya, almarhum aktif sebagai anggota Dewan Riset Nasional, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan penasihat PGRI, serta Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Ia juga pernah bekerja sebagai staf inti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Asisten Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Atas jasa-jasanya kepada Negara, pada tahun 1998 ia dianugerahi Bintang Jasa Utama Republik Indonesia. Almarhum memiliki satu orang istri, Dr. (H.C) Martha Tilaar, empat putra-putri, dan delapan orang cucu.
Hari ini Rabu, 16 Juni 2021 di peringatan hari kelahiran alm. Alex Tilaar.
Ruang Belajar Alex Tilaar (RBAT) resmi dibuka bertepatan dengan ulang tahunnya.
Baca Juga: BCL Positif Covid-19, Gayanya Saat Isolasi Mandiri Jadi Sorotan
Acara peresmian diawali dengan Misa Pemberkatan di pagi hari yang dihadiri keluarga dan kolega alm. Alex Tilaar.
Berlokasi di Jl KH Wahid Hasyim No.27, Ruang Belajar Alex Tilaar (RBAT) dimaknai sebagai usaha melestarikan buah pemikiran, gagasan, dan warisan berharga berupa koleksi buku alm.
Semua buku koleksi Alex Tilaar pun kini terkumpul menjadi satu di RBAT.
Buku-buku tersebut berupa puluhan buku-dengan ketebalan umumnya minimal 300 halaman-yang terbit dari pengalaman, refleksi, pemikiran, komitmen dan kecintaannya sebagai guru di jenjang pendidikan dasar dan menengah, dosen dan guru besar di perguruan tinggi.
Serta buku-buku yang dibelinya saat berkunjung ke mancanegara ataupun buku-buku yang dihadiahkan khusus untuknya dari berharga pihak, semuanya dikumpulkan menjadi satu di RBAT.
Koleksi buku-buku tersebut yang sebagian besar mengenai pendidikan, pedagogik, sosial budaya, sejarah, dan ilmu politik diharapkan dapat menjadi sumber bacaan yang bermanfaat, baik untuk kepentingan pribadi maupun studi.
Dalam perkembangannya, RBAT diharapkan juga dapat menjadi ruang inklusif.
Yang nantinya dapat menginspirasi kreativitas pada pembelajaran kehidupan, pembangunan karakter dan peningkatan literasi generasi muda sebagai bagian dari upaya membangun Indonesia masa depan.
Tak hanya itu saja, RBAT juga memiliki misi untuk bisa menyediakan akses yang luas kepada sumber-sumber bacaan yang berkualitas, menyelenggarakan program-program dalam bidang sosial dan budaya yang berorientasi pendidikan bagi anak muda, serta mendorong iklim kolaborasi yang mampu mendukung terwujudnya visi RBAT.
Baca Juga: Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19, Ini Dia Syarat dan Alur Donor Plasma Konvalesen
“Kami berharap sarana dan fasilitas yang ada di RBAT dapat menjadi center of education dan tempat untuk sharing skills, knowledge, dan experience bagi komunitas maupun masyarakat luas,” jelas Wulan Tilaar, selaku penanggung jawab RBAT.
”Ayah saya, Bapak Alex Tilaar, selalu mengingatkan bahwa semua anak Indonesia perlu mendapatkan kesempatan mengikuti pembelajaran yang menumbuhkembangkan kemandirian mereka, oleh karena itu saya berharap buku-buku yang ada di RBAT bisa membantu siapa pun untuk belajar secara mandiri, membuka wawasan, mendapatkan ide-ide baru, dan inspirasi," tambahnya. (*)