Duh, Orang di Amerika Alami Masalah Kesehatan Terkait Long Covid-19

Shenny Fierdha - Kamis, 17 Juni 2021
Ilustrasi pasien Covid-19.
Ilustrasi pasien Covid-19. Kompas.com

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat, Kawan Puan.

Penelitian bahkan menemukan bahwa hampir 25 persen orang-orang di Amerika Serikat (AS) mengalami long Covid atau gejala Covid-19 yang dialami penyintasnya yang berlangsung dalam jangka panjang.

Intinya, walau sudah sembuh, namun penyintas Covid-19 dapat mengalami gejala Covid-19 untuk waktu yang cukup lama.

Situs Time.com pada Selasa (15/6/2021) menginformasikan bahwa hasil penelitian tersebut dirilis oleh badan peduli kesehatan AS, FAIR Health, juga pada Selasa.

Baca Juga: Kasus Covid Melonjak Tinggi, Menaker Imbau Perusahaan Utamakan Keselamatan Karyawan

Penelitian itu dilakukan terhadap dua juta partisipan, laki-laki dan perempuan, yang didiagnosis mengalami Covid-19 di AS.

Penelitian dilakukan sepanjang Februari 2020 sampai Februari 2021.

Partisipan yang sudah sembuh tersebut terdiri dari 53 persen perempuan dan 47 persen laki-laki, mulai dari kelompok usia bayi hingga kelompok lanjut usia.

Rincinya, kelompok-kelompok usia tersebut yaitu nol sampai 18 tahun, 19 sampai 29 tahun, 30 sampai 39 tahun, 40 sampai 49 tahun, dan 50 sampai 59 tahun.

Hasilnya, para partisipan mengungkapkan bahwa mereka mengalami satu atau beberapa masalah kesehatan terkait long Covid selama 30 hari atau lebih setelah dinyatakan sembuh.

Terdapat lima masalah kesehatan terkait long Covid yang paling banyak dialami oleh para partisipan.

Secara berurutan yang pertama yakni nyeri tubuh, kesulitan bernapas, hiperlipidemia, tidak enak badan dan pegal-pegal, serta tekanan darah tinggi.

Hiperlipidemia sendiri ringkasnya adalah kondisi tingginya kadar lemak dalam darah.

Baca Juga: Mengenal Long Covid-19, Gejala yang Dialami Penyintas Corona

Meski demikian, para partisipan penelitian tidak mengalami kelima masalah kesehatan terkait long Covid ini sekaligus.

Mereka hanya mengalami satu atau beberapa dari kelima masalah kesehatan terkait long Covid tersebut, tergantung dari usianya.

Masalah kesehatan terkait long Covid yang pertama yaitu nyeri tubuh menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan oleh para partisipan usai dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Nyeri tubuh dialami oleh para partisipan dari semua usia, mulai dari nol sampai 59 tahun.

Sementara, masalah kesehatan kedua terkait long Covid berupa kesulitan bernapas merupakan kondisi yang dikeluhkan oleh partisipan berusia nol sampai 18 tahun, 30 sampai 39 tahun, dan 40 sampai 49 tahun.

Masalah kesehatan ketiga terkait long Covid yaitu hiperlipidemia banyak dirasakan oleh partisipan berusia 40 sampai 49 tahun.

Masalah kesehatan keempat terkait long Covid, tidak enak badan dan pegal-pegal, umumnya dialami oleh partisipan dari kelompok usia 19 sampai 29 tahun dan kelompok usia 40 sampai 49 tahun.

Terakhir, masalah kesehatan kelima terkait long Covid berupa tekanan darah tinggi paling sering dikeluhkan oleh partisipan usia 40 sampai 49 tahun.

Sayang tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kenapa kelima masalah kesehatan terkait long Covid ini hanya muncul di kelompok usia tertentu, alih-alih dialami oleh semua kelompok usia.

Baca Juga: Kenali Gejala Long Covid-19 yang Dialami Pasien Negatif Corona

Selain lima masalah kesehatan terkait long Covid tersebut, ada pula sejumlah masalah kesehatan lain yang mereka rasakan seperti sakit kepala (termasuk migren) dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang berarti penyakit asam lambung.

Sakit kepala (termasuk migren) paling banyak dikeluhkan oleh partisipan dari kelompok usia nol sampai 18 tahun, 19 sampai 29 tahun, dan 30 sampai 39 tahun.

Sementara, GERD umumnya dirasakan oleh partisipan dari kelompok usia 30 sampai 39 tahun dan 40 sampai 49 tahun.

Kawan Puan, kamu harus tetap jaga kesehatan dan terus mengikuti protokol kesehatan Covid-19 supaya terhindar dari virus, ya.(*)

Sumber: time.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja