Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan merasa ragu saat akan berinvestasi pada sebuah saham?
Berdasarkan penelitian, perempuan cenderung ragu melakukan investasi saham lho, Kawan Puan.
Tidak dimungkiri memang banyak perempuan yang sukses dari bermain saham. Tetapi, sebagian besar perempuan justru ragu untuk menginvestasikan uangnya dalam saham.
Mungkin Kawan Puan kurang percaya. Tetapi, kita coba lihat data untuk mengetahui apakah benar perempuan lebih banyak ragu untuk investasi di bidang ini.
Berdasarkan data Gallup pada bulan Juni 2020 seperti yang dilansir dari The Balance, lebih dari 50 persen perempuan cenderung tidak memiliki saham. Ada berbagai macam alasan kenapa perempuan cenderung tidak memilki saham.
Salah satunya ialah penghasilan perempuan masih kalah dibandingkan dengan laki-laki meski dalam posisi yang sama untuk profesi serupa.
Dari gambaran di atas, sangat terlihat betapa kurang kesempatan perempuan di kancah ekonomi.
Digunakan untuk Kebutuhan Rumah
Selain dari masalah penghasilan, alih-alih untuk investasi, penghasilan perempuan justru terkadang habis digunakan buat memenuhi kebutuhan pribadinya sehari-hari.
Jika sudah berkeluarga, maka penghasilan tersebut disisihkan untuk memenuhi keperluan rumah tangganya.
Berdasarkan data, Sekitar 56 persen perempuan yang sudah menikah justru menyerahkan keputusan keuangan kepada suami. Jadi kalau pun mereka melakukan investasi, itu bukan atas nama dan kemauannya sendiri.
Baca Juga: Sebelum Investasi Emas, Ketahui Ini 5 Penyebab Perubahan Harganya
Mengapa Uang Diserahkan Kepada Suami?
Lebih lanjut, sebanyak 85 persen perempuan menyerahkan keputusan keuangan kepada suami karena satu alasan.
Mereka menilai, pihak suami lebih mengerti banyak mengenai masalah uang dan pengelolaan keuangan dibanding dirinya sendiri
Meski data tersebut diambil di Amerika, hal ini tidak jauh berbeda para perempuan di Indonesia.
Terlepas karena paham atau tidak soal saham, minat kaum puan di tanah air berbeda dibandingkan dengan mereka yang berada di negara lain.
Masih dilansir dari sumber yang sama, perempuan di dalam negeri cenderung berinvestasi pada hal-hal yang mereka sukai.
Misalnya suka berdandan, maka akan berinvestasi di industri kecantikan. Investasinya entah berjualan kosmetik atau membeli berbagai macam produk untuk menjadi konten kreator.
Bagi yang menyukai fesyen, biasanya memilih menjadi reseller pakaian dan lain sebagainya.
Persoalannya bukan pada keraguan untuk berinvestasi saham, tetapi karena lebih memilih melakukan investasi pada sesuatu yang diketahui dengan baik.
Apabila melakukan investasi pada bidang yang dimengerti, maka risiko mengalami kerugian juga dapat diminimalkan.
Jadi, apakah Kawan Puan tertarik untuk investasi saham?
(*)
Baca Juga: Ingin Investasi di Masa Pandemi, Lebih Baik Emas atau Properti?