Parapuan.co - Ditunjuk sahabat terdekat atau orang yang dicintai untuk melakukan pidato saat hari pernikahan mereka terdengar luar biasa sekali.
Tapi, sejujurnya berpidato di hadapan banyak orang memberikan tekanan batin tersendiri.
Padahal, saat dipilih menjadi pembicara, Kawan Puan dianggap mumpuni dan sangat dekat dengan kehidupan pengantin tersebut.
Baca Juga: Waspada, Ini 3 Masalah Akibat Kurangnya Komunikasi dalam Pernikahan
Sehingga, mereka menunjukmu untuk menyampaikan kesan atau cerita kehidupan kalian bagi banyak orang yang hadir.
Agar apa yang kamu sampaikan tidak membuat hari istimewa pengantin jadi berantakan, ada baiknya tahu dulu kesalahan yang umum dilakukan:
Tidak mempersiapkan terlebih dahulu
“Pidato yang baik membutuhkan perencanaan dan latihan yang matang sebelumnya,” kata Diane Gottsman , pakar etiket dan pendiri Protocol School of Texas, seperti dilaporkan oleh Huffpost.
Victoria Wellman, salah satu pendiri dan direktur kreatif dari Oratory Laboratory merekomendasikan untuk mencatat pemikiran dan catatan tentang orang yang kamu cintai dan pasangannya dalam minggu-minggu dan bulan-bulan menjelang pernikahan.
Kemudian ubah menjadi draf pertama dan melalui proses pengeditan dari waktu ke waktu. Dan tentu saja, latihan terlebih dahulu.
“Panik menulis (draft) di menit terakhir tidak pernah menghasilkan materi terbaik, karena untuk memunculkan materi terbaik, kamu harus menggali lebih dalam dari ingatan yang mudah dijangkau agar masuk dalam pidato,” tambahnya.
Bertele-tele dan terlalu lama
“Pidato pernikahan seringkali terlalu panjang,” kata Diane.
Diane menyarankan untuk mempertahankan pidato seminimal mungkin, sekitar lima sampai tujuh menit.
Ada juga ahli lain yang menyarankan dua sampai enam menit, atau tiga sampai lima menit, sebagai rentang waktu yang direkomendasikan.
Baca Juga: 3 Tips Berkomunikasi dengan Suami Ketika Ingin Memulai Bisnis Baru
Melihat ke bawah sepanjang waktu
Menulis poin-poin dapat membantu membuat pidato terasa lebih natural dan spontan.
Coba tulis draft hal yang ingin kamu sampaikan di kertas catatan daripada ponselmu.
Jangan lupa juga, berlatihlah untuk menyampaikan pidatomu berkali-kali sebelum hari pernikahan, agar kamu lebih alami saat mengatakannya.
"Cetak pidatomu. Jangan membacanya dari ponsel,” kata Katelyn Peterson, penulis pidato profesional dan pendiri Wedding Words.
Tidak fokus
“Setiap cerita harus memiliki karakter yang dapat dihubungkan, peristiwa yang menarik, dan perubahan internal,” kata Katelyn.
Setiap cerita yang kamu katakan dalam sebuah pidato pernikahan harus baik, menghibur, dan mencerahkan.
Jika sebuah cerita tidak menyertakan elemen penting ini, hapus ide itu dari pidatomu.
Jaga agar cerita tetap padat dan ringkas untuk memberikan dampak yang maksimal.
Sertakan detail yang sesuai dengan tujuan ceritamu, dan hapus detail yang mengalihkan perhatian dari tujuan itu.
Baca Juga: Selain Beri Batasan, Ini 5 Tips Kencan Pertama Setelah Match di Aplikasi
Jangan melakukan roasting atau meledek pengantin
“Pidato pernikahan harus menjadi penghormatan yang sentimental dan tulus kepada pasangan saat mereka memulai babak baru yang menarik dalam hidup mereka,” kata Thomas Farley, pakar etiket dan pembawa acara podcast What Manners Most.
Bahkan jika pasangan meminta pidatomu disampaikan dengan cara yang jenaka atau roasting ringan, jangan lupa pidato pada akhirnya tentang menghormati mereka dan hubungannya.
"Tentu, orang ingin ditertawakan, tapi tidak dengan mengorbankan pasangan yang merasa malu. Mereka ingin pernikahan mereka penuh dengan kenangan indah, bukan pidato yang ingin mereka lupakan," ujar pakar kehidupan etiket, Juliet Mitchell.(*)