Apakah Vaksin Dapat Menangkal Varian Delta? Begini Kata Ahlinya

Firdhayanti - Sabtu, 19 Juni 2021
Perempuan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19
Perempuan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 Chalffy

Parapuan.co - Saat ini, vaksinasi sudah diberlakukan di berbagai daerah. 

Namun, seiring dengan berjalannya vaksinasi, muncul berbagai mutasi dari Virus Corona. 

Baru-baru ini, varian Delta sudah muncul di sejumlah daerah di Indonesia. 

Melansir Kompas.com, varian delta sudah muncul pada sebagian besar total kasus Covid-19 di Kudus. 

Baca Juga: Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Berbahaya, Begini Kata Epidemiolog

Temuan varian Delta ini terkonfirmasi berdasarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequencing (WGS), FK-KMK Universitas Gadjah Mada, Gunadi mengatakan telah ditemukan 28 dari 34 sampel atau sekitar 82 persen varian Delta. 

Lantas, apakah vaksinasi yang diberlakukan ini tetap efektif untuk menangkal virus Corona varian Delta

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan juga Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, Sp.PD, mengatakan tentang keefektifannya. 

"Jadi untuk menjawabnya diperlukan penelitian spesifik. Merk yang akhir-akhir ini kita gunakan itu efektif terhadap varian Delta," kata Dirga dalam Konferensi Pers Virtual SOS Personal Hygiene pada Kamis (17/6/2021). 

Meskipun begitu, beberapa merk Vaksin yang digunakan pada vaksinasi sebelumnya belum memiliki laporan khusus. 

Vaksin AstraZeneca, salah satu dari beberapa vaksin yang digunakan di Indonesia ini  dapat efektif mencegah varian Delta. 

Menurut gov.uk, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Public Health England (PHE), dua dosis vaksin Astra Zeneca mampu menangkal varian Delta sebanyak 92%. 

Dirga juga mengatakan bahwa sifat proteksi vaksin yang dipakai di Indonesia itu baru terbukti efektif untuk mencegah sakit yang berat, termasuk karena kematian. 

Baca Juga: Berapa Durasi Waktu yang Diperlukan untuk Memakai Masker? Ini Penjelasannya

"Sehingga semua orang yang divaksinasi itu masih bisa kena Covid. Semua orang. Makanya tetap 3M nya masih [harus] kencang," katanya. 

Beberapa mutasi virus Corona memang membuat sebagian vaksin menjadi kurang efektif untuk menangkal mutasi. 

"Tapi secara umum sih masih efektif. Nah, tugas kita bagaimana caranya mencegah virus ini dapet orang yang baru itu pasti akan bermutasi terus. Nah kita bisa menekan mutasi dengan cara menekan penularan," katanya. 

Agar mutasi virus Corona dapat terhenti, perlu upaya maksimal untuk menekan penularannya pada setiap orang. 

Untuk itu, penerapan protokol kesehatan dan 3M juga harus dilakukan. 

Baca Juga: Pengalaman Mengurus Suami yang Covid-19, Sabai Dieter Bagikan Persiapan yang Harus Dilakukan

"Jadi bukan kalau sudah vaksin kita bebas ngumpul-ngumpul, tidak. Karena kita ingin melakukan semua upaya pencegahan yang kita bisa agar tetap terlindungi secara optimal," ujar dr. Dirga.

Adapun 3M sendiri terdiri dari mencuci tangan, memakai masker, serta menjaga jarak. 

"Penting juga untuk menghindari kerumunan dan ruang tertutup," lanjut Dirga. (*) 

Sumber: Kompas.com,gov.uk
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja