“Di mana kita melatih orang yang punya penyakit jantung, baik itu jantung coroner, gangguan irama, dan jantung katup, sebelum kita latih itu kita menentukan ini pasien boleh atau enggak, kalau enggak ya jelas tidak boleh,” tegasnya.
Menurutnya kalau pasien boleh latihan, harus ditentukan risikonya terlebih dahulu apakah ringan, sedang atau berat.
Jika sudah diketahui kategorinya, baru akan diberi dosis resep latihan sambil dipantau dengan elektrokardiogram (EKG) untuk rekam jantung dan tak lupa memasang saturasi.
Baca Juga: Yuk Berkenalan Dengan Bola Kegel yang Bisa Memperkuat Otot Vagina
Jadi saat berolahraga, pasien selalu dimonitor kesehatan jantungnya.
Nah, Kawan Puan sudah semoga tips dari dr. Adrian Setiaji bisa membantumu untuk menjaga kesehatan jantung ya.
Dan yang perlu menjadi catatan penting adalah siapa pun itu baik yang aktif berolahraga maupun yang tidak bisa terkena penyakit jantung. (*)