4. Membuat surat perjanjian
Kawan Puan, memulai bisnis yang serius harus dibentuk secara legal di atas surat perjanjian yang resmi.
Begitu juga dengan bisnis bersama dengan pasangan, buatlah surat perjanjian yang jelas atau legalitas yang membicarakan tentang modal, sistem gajinya dan pembagian keuntungan, tugas, hak dan kewajiban masing-masing pasangan.
Hal ini sangat penting karena menyangkut profesionalitas kamu dan pasangan terhadap bisnis yang mau dijalankan.
Selain legalitas, perlu ada komunikasi yang jelas tentang pembagian tugas, ruang lingkup, tanggung jawabnya secara operasional sampai batas mana.
Shierly mengatakan bahwa kejelasan ini akan menghindari lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya.
“Misalnya, satunya pegang marketing dan sales, sedangkan pasangannya pegang operasional dan administrasi," jelas Shierly.
5. Pisahkan uang bisnis dan pribadi
Langkah selanjutnya adalah berfokus pada perencanaan keuangan bisnis.
Hal ini bisa kamu mulai dengan memisahkan uang pribadi dan bisnis di rekening terpisah.
“Dana pribadi jangan dicampuradukkan dengan dana bisnis,” saran Shierly.
Walaupun modal bisnis didapat dari dana pribadi, perlu ada kejelasan dan pemisahan dengan membuat rekening khusus untuk bisnis yang berbeda dengan rekening pribadi.
“Nanti, perhitungkan mengenai berapa modal masing-masing, sistem gaji dan pembagian keuntungan dari rekening bisnis,” jelas Shierly.
Baca Juga: Buat Bisnis Rumahan Makin Untung Besar, Ini Dia 4 Hal yang Harus Diperhatikan
6. Buat laporan keuangan
Kawan Puan, laporan keuangan adalah alat untuk mengetahui kondisi dan perkembangan bisnis yang sedang dijalankan.
Dengan adanya laporan keuangan ini, kamu bisa memikirkan strategi-strategi apa yang sebaiknya dilakukan ke depannya untuk mengembangkan bisnis.
Catat secara rinci semua pemasukkan dan pengeluaran yang dilakukan dalam berbisnis.
7. Rencanakan tujuan keuangan sebagai pemilik bisnis
Jangan lupakan juga untuk melakukan perencanaan keuangan.
Misalnya untuk keluarga jika ingin memasuki jenjang pernikahan bersama pasangan.
Dalam tujuan keuangan pribadi, mulailah menentukan tujuan keuangan pribadi atau pasangan, melakukan pengecekan kondisi keuangan, memenuhi dana darurat, menghitung dana tujuan keuangan, dan alokasi investasi yang diperlukan.
“Dengan adanya perencanaan keuangan pribadi, pasangan akan lebih harmonis, berpikir secara jernih, dan profesional dalam menjalankan bisnis,” jelas Shierly.
Selain rencana keuangan pribadi, penting juga merencanakan keuangan bisnis nih, Kawan Puan.
Misalnya, rencana untuk meluncurkan produk baru atau ingin melakukan ekspansi.
Shierly menjelaskan rencana ini mulai dari berapa perhitungan proyeksi keuntungan, anggaran biaya yang perlu dikeluarkan, dana darurat yang perlu tersedia, proyeksi untuk arus kas, dan ketersediaan modal yang diperlukan.
Kawan Puan, itulah tips yang perlu kamu perhatikan jika ingin menjalankan bisnis bareng pasangan.
Semoga bisa mencerahkanmu ya ketika ingin membangun bisnis bareng pasangan di kemudian hari! (*)