Berusia 100 Tahun, Ini Alasan Mengapa Parfum Chanel No. 5 Bisa Bertahan selama 1 Abad

Citra Narada Putri - Sabtu, 19 Juni 2021
Tahun ini bertepatan dengan 100 tahun usia Chanel No. 5.
Tahun ini bertepatan dengan 100 tahun usia Chanel No. 5. Christopher Ames

Parapuan.co – Bagi banyak perempuan, Chanel No. 5 adalah ratu dari segala wewangian.

Dalam impian setiap perempuan, setidaknya ada keinginan untuk bisa memiliki parfum mewah Chanel No. 5 yang ikonik.

Pasalnya memang, parfum yang sudah berusia 100 tahun ini telah menjadi ikon parfum mewah dan berkelas.

Lantas, ketika tren kecantikan datang dan pergi, begitu pula hadir parfum-parfum dengan aneka wewangian klasik maupun inovatif, mengapa Chanel No. 5 tetap memiliki aroma yang abadi dan disukai banyak orang?

Ternyata, menurut Oliver Polge, salah satu pencipta parfum di Chanel, mengatakan bahwa aroma Chanel No. 5 bisa dimaknai sangat unik bagi setiap orang.

Baca Juga: Simak! Ini Dia Cara Mudah Menentukan Parfum Sesuai Karaktermu

Bukan karena notes-nya menghasilkan aroma yang berbeda pada kulit tiap perempuan, tapi karena kompleksitas notes tersebut beresonansi dengan cara yang sangat personal pada setiap orang yang memakainya.

Banyak yang mengatakan bahwa parfum ini menghasilkan aroma yang ‘abstrak’ dalam perspektif yang positif.

Bukan tanpa sebab, pasalnya memang, Chanel No. 5 ini pertama kali diperkenalkan oleh Gabrielle ‘Coco’ Chanel pada 1921 ini memadukan setidaknya 80 notes, seperti kayu cendana, kenanga, jeruk bergamot hingga melati.

Kala itu, ketika banyak wewangian banyak menggunakan aroma bunga dengan single notes, kehadiran Chanel No. 5 ini menjadi gebrakan baru di industri kecantikan.

Melansir dari Elle, ada alasan mengapa Chanel No. 5 hadir dengan konsep yang ‘melenceng’ dari tren pasar saat itu.

“Dia (Coco Chanel) ingin memastikan orang-orang berkata ‘kamu wangi’ dan bukannya ‘kamu wangi seperti mawar’,” ujar Thomas du Pré de Saint Maur, Head of Global Creative Resources for Fragrance and Beauty, Fine Jewellery and Watches Chanel.

Begitu juga soal kemasan, yang mana sebagian besar botol parfum banyak bermain dengan detail dan ornamen dengan motif berputar yang diukir di kaca.

Chanel No. 5, lagi dan lagi, tampil beda tak mengikuti ‘aturan’.

Botolnya, masih sama dengan yang dipasarkan hingga kini, berbentuk geometris yang ramping.

Siluet yang minim ukiran memberikan kesan berkelas dan modern, pada saat itu.

Baca Juga: Bingung Pilih Parfum? Ini Cara Menemukan Aroma yang Sesuai Kepribadian Berdasarkan Zodiak

Tak hanya ‘melenceng’ dari tren pasar dengan menggunakan banyak notes, Chanel No.5 juga tak ingin ikut-ikutan dengan tendensi industri wewangian di tahun 20-an yang banyak menggunakan nama-nama mewah dengan arti yang kompleks.

Misalnya seperti pesaingnya, Guerlain's L'Heure Bleue.

Sementara Chanel No. 5 justru hadir dengan nama yang sangat sederhana, tapi juga ‘unik’.

Menurut catatan sejarah, nomor lima adalah angka keberuntungan Coco Chanel.

Ia sering mempersembahkan koleksi busananya pada hari kelima, bulan kelima (Mei).

Spekulasi pun bermunculan bahwa mungkin saja saat Ernest Beaux, ahli wewangian yang saat itu bekerja dengannya, memberinya sampel botol bernomor, Coco Chanel memilih sampel wewangian nomor lima.

Namun rupanya, angka tersebut benar-benar membawakan keberuntungan yang panjang bagi Chanel, setidaknya selama 100 tahun hingga kini.

Terobosan-terobosan yang diterapkan Chanel No. 5 pun dipercaya telah membuat parfum ini menjadi pionir hingga bisa bertahan selama satu abad. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Berusia 100 Tahun, Ini Alasan Mengapa Parfum Chanel No. 5 Bisa Bertahan selama 1 Abad