Saat Anak Positif Covid-19 Namun Orang Tua Negatif, Ini yang Harus Dilakukan

Rizka Rachmania - Minggu, 20 Juni 2021
Ilustrasi anak positif Covid-19
Ilustrasi anak positif Covid-19 kwanchaichaiudom

Parapuan.co - Sedih dan hancur mengetahui anak positif Covid-19. Lebih sedih lagi jika kita sebagai orang tua negatif.

Inginnya bertukar posisi dan menggantikan anak sakit, namun hal tersebut bukan penyelesaian yang baik.

Saat anak positif Covid-19 namun orang tua tidak, maka satu hal yang harus Kawan Puan lakukan adalah memisahkan diri.

Tujuannya agar virus tidak menular dan semakin banyak orang di rumah yang sakit.

Baca Juga: Sama Rentannya Seperti Orang Dewasa, Begini Cara Orang Tua Melindungi Buah Hati dari Covid-19

Mau tidak mau, Kawan Puan harus memisahkan buah hati dari anggota keluarga lain di rumah agar virus tidak makin menyebar.

Jika memungkinkan, Kawan Puan bisa mengisolasi mandiri anak di rumah.

Tapi jika tidak, atau anak sampai butuh perawatan medis, maka mau tidak mau Kawan Puan harus membawa buah hati berobat dan isolasi di rumah sakit.

Tapi bagaimana dengan si kecil? Tidak mungkin kan, dia harus dirawat sendiri di rumah sakit atau isolasi di luar rumah.

Kalaupun bisa di rumah sendiri, bagaimana cara merawat namun sekaligus menjaga diri agar tidak tertular?

Namun tenang Kawan Puan, melansir dari laman Kidshealth.org, ternyata sudah ada panduan untuk orang tua yang anaknya positif Covid-19.

Termasuk juga protokol kesehatan yang harus diterapkan di rumah jika anak isolasi mandiri.

Berikut panduan dan protokol kesehatannya:

1. Jika anak sudah dinyatakan positif Covid-19, maka semua orang di rumah harus ikut tes untuk memastikan apakah ikut tertular atau tidak.

2. Pisahkan anak dari orang lain di rumah, termasuk juga hewan peliharaan. Jika ia bisa isolasi mandiri di rumah, siapkan ruangan khusus untuknya agar tidak kontak dengan anggota keluarga lain serumah.

3. Orang tua atau dewasa lain bisa merawat anak yang positif Covid-19, namun usahakan agar satu orang saja yang merawat agar tidak banyak yang terpapar.

4. Jika anak sudah berusia 2 tahun dan dapat memakai masker, maka minta ia memakainya.

5. Salah satu orang tua atau dewasa yang merawat dan kontak langsung dengan anak, harus memakai masker dan sama sekali tidak boleh dilepas. Saat orang tua merawat anak, maka keduanya harus sama-sama memakai masker.

6. Siapkan kamar mandi yang berbeda untuk anak di rumah. Namun jika tidak memungkinkan, bersihkan kamar mandi sesering mungkin dan semprot dengan disinfektan tiap kali selesai dipakai anak yang positif Covid-19.

Baca Juga: Waspada! Mirip Flu Berat, Berikut Gejala Baru Varian Delta Covid-19

7. Setiap orang di rumah harus rajin mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya 20 detik. Bisa pula menggunakan hand sanitizer.

8. Bersihkan bagian-bagian rumah yang sering disentuh misalnya kenop pintu, sakelar lampu, keran air, mainan, remote tv, mainan, telepon, meja, dan lainnya.

9. Jika anak harus dirawat di luar rumah, misal rumah sakit atau hotel tempat isolasi mandiri, maka hanya satu orang dewasa atau salah satu orang tua yang ikut mendampingi.

10. Untuk bayi, Kawan Puan harus rutin mengganti popok dan pakaiannya, serta mandikan bayi dengan rutin.

11. Bersihkan selalu mainan yang dipakai anak setiap hari.

12. Kontrol selalu kondisinya, termasuk gejala Covid-19 yang umum muncul misalnya sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, dan lainnya. Jika gejala parah, jangan ragu menghubungi dokter agar anak mendapatkan perawatan tepat.

13. Lakukan tes setelah beberapa hari isolasi untuk mengetahui kondisi buah hati.

Kawan Puan, jika anak yang positif Covid-19 masih kecil atau bayi, maka kamu bisa konsultasi ke dokter bagaimana cara merawat dan protokol kesehatan yang perlu diterapkan agar tidak menularkan virus ke orang lain.

Begitu pun jika anak harus isolasi di luar rumah, kamu bisa konsultasi ke dokter mengenai protokol kesehatan agar orang yang mendampingi tidak tertular.

Biasanya, untuk anak yang belum bisa melakukan apapun tanpa bantuan, ada satu orang yang boleh mendampingi.

Baca Juga: Sudah Menyebar di Indonesia, Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Lebih Mudah Menyerang Anak

Tapi kalau ia sudah remaja, maka peraturannya bisa berbeda. Selalu konsultasikan hal ini pada dokter agar kesehatan semuanya terjaga. (*)

Sumber: kidshealth.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja