Melansir dari InStyle, kolaborasi ini terjadi atas dasar kekhawatiran pasangan selebritas tersebut tentang hak istimewa, ketidakadilan sistematis dan rasisme.
Dan sang desainer, yang juga merupakan teman mereka sendiri, nampaknya memiliki pandangan yang sama, sehingga akhirnya menawarkan bantuan untuk mengangkat isu ini dari perspektif yang lain.
Hingga akhirnya kolaborasi ini terjadi, Idris dan Sabrina Elba serta Christian Louboutin pun berharap koleksi ini dapat meningkatkan kesadaran tentang isu ini dan mendukung organisasi-organisasi yang membuat perubahan dalam komunitas mereka.
Nantinya, semua hasil penjualan dari koleksi ini akan disumbangkan ke lima organisasi berbeda di tiga benua.
Misalnya seperti Immediate Theatre, Be Rose International Foundation, Purposeful, Somali Hope Foundation dan Gathering for Justice.
Nama koleksi Walk a Mile in My Shoes ini terinspirasi dari Marthin Luther King Jr, seorang aktivis dan pemimpin gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat, yang juga kerap menuntut kesetaraan ras di negeri Paman Sam tersebut.
Pemilihan nama koleksi tersebut pun menjadi ajakan bertindak agar orang mendukung untuk melawan ketidakadilan rasial yang masih jadi isu global hingga saat ini.
Misalnya kasus-kasus kebrutalann polisi pada ras kulit hitam di AS, pekerja anak di Somalia, dan anak-anak yatim piatu serta gadis-gadis kecil yang diculik di Sierra Leone.(*)