Bahkan, sesampainya di rumah sakit, Leony dan keluarga tidak mendapatkan UGD rumah sakit yang kosong, karena semuanya penuh.
Ia dan keluarga harus ke beberapa rumah sakit baru mendapatkan UGD yang tersedia.
"Perjalanan di mobil cukup menegangkan, karena papi sudah nggak sadar di perjalanan dan beberapa RS UGD-nya penuh. Sampai akhirnya jam 13.30 WIB, di RS ke-4 yang kami datangi dapat masuk UGD di salah satu RS di Tangerang."
Leony pun menyebutkan bahwa sesampainya di UGD, sang ayah langsung mendapatkan perawatan.
Ternyata, kondisi sang ayah pada saat itu mengalami pembuluh darah pecah di otak dan sudah menyebar posisinya sampai ke batang otak.
Baca Juga: Kawan Puan, Begini Lho Cara Cek Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit Pasien Covid-19
Dokter tidak bisa berbuat banyak, hanya memberikan dua opsi untuk operasi bedah otak atau tidak.
Kedua pilihan itu juga tidak punya banyak beda sempat kondisi ayah Leony memang sudah kritis.
Pada akhirnya, Leony dan keluarga sepakat untuk tidak memilih tindakan operasi.
"Kami cuma ingin papi bisa istirahat dengan tenang dan pada pukul 21.23 WIB, papi mengembuskan napas terakhirnya sambil pegangan tangan sama mami," lanjut Leony dalam Instagram Story-nya.
Jenazah sang ayah pun sudah dikremasi pada Sabtu (19/6/2021) siang dan sorenya dilarung ke laut.
View this post on Instagram
(*)