Parapuan.co - Kawan Puan, tak dapat dipungkiri berbagai penyakit bisa masuk ke tubuh dan mengganggu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Salah satunya adalah menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pada vagina.
Sebab, banyak sekali masalah yang mengganggu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan hanya karena masalah vagina, misalnya saja infeksi ragi.
Baca Juga: Apa Perbedaan Masker N95, KN95, dan KF94? Berikut Penjelasannya
Mengutip dari Mayo Clinic, infeksi ragi adalah infeksi jamur yang menyebabkan iritasi, keluarnya cairan dan rasa gatal yang hebat pada vagina dan vulva.
Infeksi ragi yang juga disebut kandidiasis vagina merupakan infeksi jamur yang tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual.
Tapi, pada sebagaian orang adapun yang terkena infeksi ragi karena kontak mulut ke genital (seks oral-genital).
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Setelah Melahirkan
Penyebab Infeksi Ragi
Infeksi ragi ini diakibatkan karena adanya jamur yang bernama candida albicans.
Di mana candida albican juga menjadi penyebab sebagian besar infeksi jamur vagina.
Memang, vagina itu secara alami mengandung campuran ragi dan bakteri yang seimbang.
Contohnya bakteri lactobacillus yang bertindak untuk mencegah pertumbuhan ragi yang berlebihan.
Akan tetapi, keseimbangan alami pada vagina itu bisa terganggu.
Hal ini terjadi karena pertumbuhan berlebih dari kandida atau penetrasi jamur ke dalam lapisan sel vagina yang lebih dalam menyebabkan tanda dan gejala infeksi jamur.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Keputihan Demi Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Pertumbuhan jamur yang berlebihan itu terjadi karena:
- Penggunaan antibiotik, yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina,
- Kehamilan,
- Diabetes yang tidak terkontrol,
- Sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan
- Mengambil kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Serviks, Organ Penting dalam Sistem Reproduksi Perempuan
Bagi orang yang menderita infeksi ragi, adapun gejalan yang timbul yakni:
- Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva,
- Sensasi terbakar, terutama saat berhubungan atau saat buang air kecil,
- Kemerahan dan pembengkakan pada vulva,
- Vagina sakit dan nyeri,
- Ruam vagina,
- Keputihan kental, putih, bebas bau dengan tampilan keju cottage, dan
- Keputihan encer.
Nah, Kawan Puan jika mungkin kamu merasakan yang sama, sebaiknya segera datang dan konsultasi ke dokter.
Tujuannya supaya kamu mengerti apakah ada gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pada vaginamu.
Baca Juga: Bagikan Kondisi Terkini, BCL Ungkap Mentalnya Drop Usai 6 Hari Positif Covid-19
Ketika sudah mendapati penyebab ketidaknyamanan pada vagina, dokter akan memberi obat atau merekomendasikan perawatan tertentu.
Sehingga kamu bisa sembuh dari gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)