Parapuan.co - Kawan Puan, segala gangguan yang terjadi pada vagina itu pasti sungguh tak nyaman ya, contohnya infeksi jamur pada vagina.
Infeksi jamur pada vagina sendiri merupakan gangguan yang disebabkan oleh pertumbuhan berelebih pada jamur yang hidup di vagina.
Jamur ini adalah Candida albicans yang memang secara alami berkembang di vagina, tapi jika tumbuhnya berlebihan bisa mengubah lingkungan vagina.
Dikutip dari Mayo Clinic, orang yang menderita infeksi ragi ini akan mengalami berbagai gejala.
Seperti gatal dan iritasi, sensasi terbakar saat buang air kecil, vagina sakit dan nyeri serta ruam.
Selain itu, vagina juga mengeluarkan cairan keputihan kental, encer yang berwarna putih, namun bebas bau, tapi teksturnya tampak seperti keju cottage.
Perlu dipahami, kalau infeksi jamur itu umum menyerang perempuan lo!
Baca Juga: Infeksi Ragi, Salah Satu Gangguan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko sepert berikut ini!
1. Penggunaan antibiotik
Infeksi jamur sering terjadi pada perempuan yang mengonsumsi antibiotik.
Sebab antibiotik itu mampu membunuh bakteri pada tubuh, termasuk bakteri baik pada vagina.
Di mana hal ini menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan sehingga keseimbangan alami pada vagina terganggu.
2. Peningkatan kadar estrogen
Infeksi jamur juga lebih sering terjadi pada perempuan dengan kadar estrogen yang lebih tinggi.
Seperti perempuan hamil atau mereka yang menggunakan pil KB estrogen dosis tinggi atau terapi hormon estrogen.
Baca Juga: Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat, Berikut Langkah Pencegahan Menurut CDC
3. Diabetes yang tidak terkontrol
Kawan Puan, infeksi jamur juga terjadi pada perempuan yang menderita diabetes.
Khususnya mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dengan baik.
Akibatnya risiko lebih besar terjangkit infeksi jamur pun lebih tinggi.
4. Sistem imun yang terganggu
Bagi mereka yang memiliki gangguan sistem kekebalan yang terganggu kana lebih mungkin terkena infeksi jamur.
Perempuan dengan kekebalan rendah itu seperti mereka yang menjadi terapi kortikosteroid atau pun infeksi HIV.
Untuk mengurangi risiko infeksi ragi atau jamur pada vagina, ada beberapa hal yang harus dilaksanakan, seperti menghindari hal berikut:
- Stoking ketat
- Douching, yang menghilangkan beberapa bakteri normal di vagina yang melindungi dari infeksi
- Produk feminin beraroma, termasuk mandi busa, pembalut dan tampon
- Bak mandi air panas dan pemandian air panas
- Penggunaan antibiotik yang tidak perlu, seperti untuk pilek atau infeksi virus lainnya,
- Tetap mengenakan pakaian basah, seperti pakaian renang dan pakaian olahraga, untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Apa Perbedaan Masker N95, KN95, dan KF94? Berikut Penjelasannya
Supaya Kawan Puan tidak terkena infeksi jamur pada vagina, sebaiknya hindari hal-hal yang menjadi faktor risiko di atas ya!
Tak lupa juga untuk menjaga kebersihan diri dan vagina, sehingga kesehatan organ seksual dan reproduksi tetap terjaga. (*)