Menemukan persahabatan dan koneksi
Contohnya adalah Rosie, seorang perawat gigi berusia 24 tahun yang tinggal di kota Bristol, Inggris barat daya, salah satu pengguna Bumble.
Ia menggunakan aplikasi tersebut untuk terhubung dengan rekan kerjanya yang lebih tua selama lockdown dan mulai menggunakan Bumble tiga minggu lalu untuk bertemu orang baru.
“Saya orang yang sangat ramah dan suka bertemu orang baru, tetapi tidak pernah menemukan peluang," ucapnya seperti melansir dari Aljazeera.
Sementara Nupur, seorang guru berusia 25 tahun dari kota Pune di India barat yang menggunakan Tinder dan Bumble, mengatakan bahwa upaya aplikasi untuk mempromosikan diri mereka sendiri sebagai cara untuk menemukan teman, bukan sekadar hubungan dan cinta, “dapat bekerja dengan sangat baik."
“Saya telah bertemu beberapa orang secara online dan kami telah bertemu dan telah berteman selama lebih dari setahun sekarang.”
Baca Juga: Simak 4 Tips untuk Menggunakan Aplikasi Kencan Online dengan Sehat
Adanya perubahan perilaku pengguna yang mencari teman di Bumble maupun aplikasi kencan lainnya, disinyalir sebagai akibat dari pandemi dan pembatasan aktivitas sosial jangka panjang.
"Pandemi mendorong seseorang menggunakan alat komunikasi yang tersedia bagi mereka, yakni teknologi, untuk menemukan persahabatan dan koneksi," ucap Jess Carbino, pakar kencan online dan mantan sosiolog Tinder dan Bumble.
Menurutnya, lockdown maupun pembatasan aktivitas di luar ruangan membuat banyak orang terkejut.
Mereka yang biasanya bebas berinteraksi dengan teman secara langsung, kini karena pandemi harus kehilangan kebebasan itu.
Pada akhirnya, demi bisa tetap merasakan seru dan hangatnya ngobrol bersama teman, orang-orang mulai beralih menggunakan aplikasi untuk menemukan teman bicara. (*)