Parapuan.co – Komunikasi adalah hal penting dalam sebuah hubungan, apalagi bagi Kawan Puan yang ingin kembali bekerja setelah menikah.
Meski tampak mudah, tetapi mengomunikasikan hal mimpi untuk kembali bekerja setelah menikah bisa menjadi sulit.
Tentunya akan muncul kekhawatiran tertentu dari suami jika kamu ingin kembali bekerja.
Kekhawatiran tersebut pun beragam, salah satunya soal membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan nantinya.
Baca Juga: Sebagai Ibu Tunggal yang Bekerja, Chacha Thaib Bagikan Tips Mengatur Waktu
Lantas bagaimana jika suami melarang kita untuk kembali bekerja?
“Tentunya ada alasan mengapa pasangan tidak mengizinkan untuk bekerja, komunikasikan dengan pasangan,” jelas Ajeng Patria Meilisa, M.Si, seorang akademisi ilmu komunikasi, praktisi dan pemerhati komunikasi digital keluarga.
Jika pasangan tidak mengizinkan bekerja tanpa alasan, maka kita dapat memberikan mereka penjelasan.
“Jangan karena suami enggak boleh terus kita iya-iya aja tanpa kejelasan, kan harus tau alasannya apa. Dan suami juga berhak tau alasan kita pengen bekerja apa,” ucap Ajeng
Kawan Puan juga bisa memberikan suami penjelasan dan alasan mengapa kamu ingin kembali bekerja.
Namun ada yang perlu kamu perhatiakan saat memberi penjelasan pada mereka.
Hindari untuk memberikan penekanan seolah-olah argumenmu adalah kebenaran.
Namun kamu juga tidak perlu takut untuk memberikan argumen, Ajeng menjelaskan jika perempuan harus berani bicara untuk dirinya sendiri.
Sering kali suami khawatir jika perempuan kembali bekerja, mereka tidak bisa menyeimbangkan antara urusan pekerjaan dan rumah tangga.
Namun Ajeng mengatakan jika ada hal yang bisa dilakukan agar pekerjaan dan rumah tangga dapat berjalan seimbang, seperti:
1. Menetapkan jam kerja
Menetapkan jam kerja adalah hal yang perlu dilakukan.
Tak hanya menetapkan kita juga perlu mendisiplikan diri untuk bekerja sesuai jam yang telah ditentukan.
“Kalau kita tidak menetapkan jam kerja biasanya kita akan keasikan kerja smpe larut malam,”
2. Membuat skala prioritas
“Harus bisa bikin skala prioritas mengenai pekerjaan, mana yang urgent, mana yang penting, mana yang tidak urgent,” katanya.
Dahulukan hal yang kamu anggap itu penting dan mendesak.
Baca Juga: Kawan Puan Ingin Kembali Bekerja setelah Menikah? Perhatikan Hal Ini!
Jangan terlalu mengutamakan pekerjaan jika kehidupan rumah tangga lebih membutuhkanmu.
Seperti saat suami atau anakmu sakit.
3. Meluangkan waktu untuk diri sendiri
“Kita harus bisa memprioritaskan kegiatan atau hobi yang bisa bikin kita happy dan masukin jadwal berduaan dengan suami atau jalan-jalan keluarga,”
Ajeng juga menambahkan jangan hanya karena sibuk masalah pekerjaan membuat kita mengabaikan hubungan dan kebahagiaan pribadi.
Nah itulah 3 hal yang bisa membuat rumah tangga dan urusan pekerjaan seimbang.
Semoga bisa bantu Kawan Puan yang berada di posisi akan kembali bekerja setelah menikah ya! (*)