Parapuan.co - Stunting merupakan bentuk malnutrisi atau gagal tumbuh pada anak.
Kondisi stunting atau gagal tumbuh pada anak sangat terkait dengan gizi penduduk yang buruk dalam periode cukup panjang.
Tanpa penanganan serius akan semakin banyak penduduk yang dewasa dan menua dengan perkembangan kemampuan kognitif yang lambat, mudah sakit dan kurang produktif.
Menurut penelitian UNICEF, saat ini, ada tujuh juta balita di Indonesia yang mengalami stunting, kondisi gagal tumbuh pada balita atau kerdil.
Bahkan, menurut UNICEF, Indonesia adalah salah satu negara dengan beban stunting pada anak tertinggi di dunia.
Pencegahan stunting pun menjadi salah satu agenda utama prioritas kesehatan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, saat ini.
Terlebih lagi, diperkirakan bahwa adanya pandemi Covid 19, akan meningkatkan angka kekurangan gizi pada anak sebesar 15% secara global.
Untuk itu, bertepatan pada Hari Bidan Nasional 2021 pada 24 Juni 2021, semakin digalakan untuk pencegahan stunting di Indonesia.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bekerjasama dengan DKT Indonesia melalui Andalan Kontrasepsi mengkampanyekan pencegahan stunting.
Ini dengan menitik-beratkan dua langkah pencegahan stunting utama, yaitu dengan melakukan konsultasi kehamilan dan perencanaan keluarga.
"Salah satu faktor tingginya angka stunting di Indonesia dikarenakan jarak antar kehamilan yang terlalu dekat.
"Selain itu, faktor asupan gizi pada masa kehamilan serta rutin tidaknya Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan pada saat mengandung, juga berkontribusi," ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: Tak Pernah Keluar Rumah, Tasya Farasya Umumkan Positif Covid-19, Tertular ART
“Sebagai organisasi kesehatan reproduksi dan KB terbesar di Indonesia, kami merasa perlu untuk mengkomunikasikan pentingnya langkah pencegahan stunting, dikarenakan kesuksesan program KB di Indonesia juga berdampak secara langsung terhadap angka penurunan stunting,” tambah President Director DKT Indonesia, Juan Enrique Garcia.
Untuk mencegah stunting, berikut rekomendasi langkah yang perlu dilakukan oleh orang tua, antara lain:
- Melakukan konsultasi kehamilan secara berkala, minimal sekali pada trimester pertama dan kedua, dan satu kali setiap bulan pada trimester ketiga kehamilan yang dapat dilakukan di klinik bidan maupun dokter kandungan terdekat.
- Merencanakan jarak kehamilan untuk tumbuh kembang buah hati yang optimal dengan melakukan konsultasi Keluarga Berencana, yang meliputi penggunaan metode kontrasepsi modern seperti Pil KB, KB Suntik, IUD, Implan maupun Kondom. Jarak kehamilan yang ideal berkisar antara minimal 2 hingga 5 tahun.
- Melakukan pemeriksaan terhadap perkembangan si kecil secara teratur yang disesuaikan dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) dan lakukan vaksinasi serta imunisasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh IDAI.
Baca Juga: Jajanan Lokal Legendaris Jakarta, Yuk Icipi 6 Jenis Makanan Khas Ini
“Pencegahan terhadap stunting itu penting, salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan oleh calon Ibu dan Ayah adalah dengan melakukan perencanaan keluarga,” ujar Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes.
(*)