Parapuan.co - Hari ini, 25 Juni 2021 diperingati sebagai Hari Vitiligo Sedunia.
Melansir Vrfoundation, Hari Vitiligo diperingati sebagai bentuk dukungan dan semangat untuk para pengidap penyakit tersebut agar tak merasa sendiri.
Sebab, kebanyakan orang melupakan bahwa penyakit ini ada dan kerap memandang 'aneh' penderitanya.
Bagi yang masih belum tahu apa sebenarnya vitiligo sendiri, berikut PARAPUAN rangkum penjelasannya melansir laman Mayoclinic.
Baca Juga: Hari Vitiligo Sedunia, Bentuk Dukungan atas Penyakit yang Sering Dilupakan
Vitiligo adalah penyakit yang membuat sebagian warna kulit di tubuh hilang.
Hilangnya warna kulit ini akan membesar seiring waktu dan dapat memengaruhi kulit di bagian tubuh mana pun.
Bisa di rambut, atau bahkan di bagian dalam mulut.
Baca Juga: Minuman Kolagen untuk Mencegah Penuaan, Bagaimana Cara Kerjanya?
Akhirnya, kulit seseorang terlihat berbeda karena ada sebagian yang memutih (kehilangan warna), dan ada yang masih tetap memiliki warna kulit asli.
Meski tidak menular dan tidak mematikan, biasanya orang dengan vitiligo akan merasa berbeda dan kurang percaya diri.
Apa Penyebab Vitiligo?
Vitiligo terjadi saat sel-sel yang memproduksi melanin mati atau berhenti berfungsi.
Masih belum jelas apa yang membuat sel pigmen ini mati, namun beberapa hal bisa jadi pemicunya, seperti:
- Gangguan sistem kekebalan tubuh (kondisi autoimun)
- Riwayat keluarga
- Faktor pemicu seperti stres, sengatan sinar matahari, trauma kulit, atau terkena bahan kimia
Baca Juga: Begini Saran Ahli untuk Melakukan Double Cleansing yang Benar
Masih melansir Mayoclinic, vitiligo sendiri bisa dialami oleh usia berapapun.
Namun, penyakit ini biasanya muncul sebelum usia 30 tahun.
Meski tidak berbahaya, tidak ada salahnya untuk mengetahui gejala-gejala yang muncul akibat vitiligo, yakni:
Baca Juga: Jangan Buang Air Cucian Beras! Punya 5 Manfaat untuk Rambut dan Kulit
- Hilangnya warna kulit secara merata, biasanya pertama kali muncul di tangan, wajah, dan area di sekitar organ intim.
- Munculnya uban di rambut, bulu mata, alis, atau janggut.
- Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi mulut dan hidung (selaput lendir).
(*)