"Tapi bisa juga muncul gejala-gejala yang berat, gejala sistemik, yaitu timbulnya anafilaksis sebesar 11 persen," ungkapnya.
Budi menegaskan juga kalau sebagai orang tua, Kawan Puan harus mencatat baik-baik bahwa alergi susu sapi ini bisa terjadi di satu organ atau bahkan bisa muncul di antara beberapa organ.
"Jadi misalnya seorang anak awalnya muncul ruam-ruam merah, tetapi ada gejala kolik atau pun diare. Jadi seorang anak bisa muncul di ketiga organ tersebut," tegasnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Vitiligo dan Gejala yang Umum Dialami Penderita
Di sisi lain, perlu Kawan Puan pahami kalau alergi susu sapi merupakan salah satu makanan yang merupakan penyebab alergi kedua terbesar setelah telur pada anak-anak di Asia.
Untuk di Indonesia sendiri Budi memaparkan kalau kejadian alergi susu sapi itu kisaran 0,5 sampai 7,5 persen.
Sedangkan di dunia berdasarkan laporan dari World Allergy Organization, bahwa kejadian alergi di anak-anak dunia ini, sekitar 1,9 sampai 4,9 persen.
Jadi kejadian alergi susu sapi di dunia maupun di Indonesia tidak jauh berbeda. (*)