Kandungan Benzena dalam Sunscreen Bisa Memicu Kanker? Begini Kata Ahli

Putri Mayla - Sabtu, 26 Juni 2021
Benarkah kandungan benzena dalam sunscreen dapat memicu kanker?
Benarkah kandungan benzena dalam sunscreen dapat memicu kanker? iStockphoto

Parapuan.co - Tabir surya atau sunscreen berguna untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan flek hitam, kerutan dan tanda penuaan dini. 

Namun, baru-baru ini ditemukan informasi yang menyebutkan bahwa terdapat kandungan yang bisa memicu kanker dalam tabir surya.

Sebuah laboratorium independen di Amerika Serikat, Laboratorium Valisure, mendeteksi adanya bahan kimia benzena pada 78 produk tabir surya.

Baca Juga: Skincare Viral di TikTok, Perempuan Ini Peragakan Pemakaian Sunscreen yang Tak Biasa

Valisure pun memeriksa kualitas obat-obatan dan produk kesehatan serta menguji pada hampir 200 produk tabir surya.

Hasilnya yakni produk tabir surya ada yang mengandung benzena.

Terdapat beberapa produk yang mengandung benzena, dengan tingkat lebih tinggi dari batas rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk kandungan benzena dalam produk obat-obatan.

“Seharusnya benzene tidak boleh ada dalam proses pembuatan tabir surya,” ungkap Mathew Avram, presiden American Society for Dermatologic Surgeric (ASDS), direktur di Mass General Dermatology Laser & Cosmetic Center dan profesor dermatologi di Harvard Medical School dikutip dari Allure.

Sebenarnya, apa sih kandungan benzena itu? Dan mengapa berbahaya bagi kulit?

Apa itu benzena?

Menurut Centers for Disease (CDC) via Allure, benzena merupakan bahan kimia yang secara alami ditemukan di gunung berapi dan kebakaran hutan, dan "bagian alami dari minyak mentah, bensin, dan asap rokok".

Benzena kemungkinan besar terpapar pada sebagian besar orang setiap hari, karena udara yang kita hirup mengandung kadar rendah dari asap rokok, pompa bensin, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri.

Ini juga digunakan untuk membuat bahan kimia yang ditemukan dalam produk buatan manusia seperti plastik, pewarna, dan detergen, dan ditemukan dalam lem dan cat.

"Yang saya khawatirkan adalah ketika kadar benzena enam hingga hampir tujuh persen. Itu sangat mengkhawatirkan dan sangat karsinogenik," kata dokter kulit yang berbasis di New York City dan asisten profesor klinis di Yale School of Medicine, Macrene Alexiades, dan dewan editorial Jurnal Bedah Dermatologi.

Benzena merupakan senyawa yang mudah menguap, sehingga dapat menembus membran sel dengan cepat dan mudah.

Sehingga, jika benzena menempel pada permukaan kulit, berarti 100 persen dapat menembus kulit ke dalam aliran darah yang dapat memicu kanker.

Baca Juga: Penting Diketahui, Cara Reapply Sunscreen Tanpa Merusak Makeup!

Masih melansir Allure, menurut Ron Robinson ahli kimia kosmetik dan CEO BeautyStat, adanya temuan sunscreen mengandung benzene dan yang tidak, harus membuat pengguna waspada.

Dengan adanya hal ini, sebaiknya para pengguna tabir surya memerhatikan kandungan yang terdapat dalam tabir surya.

Kendati kita perlu waspada dalam memilih produk, sunscreen tetap perlu dipakai.

Pasalnya, American Academy of Dermatology Association (AADA) menyarankan bahwa tabir surya adalah satu-satunya produk yang bisa melindungi kita dari paparan sinar UV, karena ada pakaian yang juga bisa melindungi kita dari paparan sinar UV.

Maka kuncinya adalah dengan teliti dalam memilih produk sunscree atau tabir surya akan kamu pakai.

Untuk di Indonesia, Kawan Puan bisa cek produk yang aman di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).(*)

Sumber: Allure
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja