Parapuan.co – Kawan Puan ingin menggunakan jasa arsitek dan desain interior?
Jika iya, baiknya Kawan Puan jangan terburu-buru memilih jasa arsitek dan desain interior tersebut.
Sama seperti memilih hunian yang tepat, memilih jasa arsitek dan desain interior juga perlu dilakukan dengan cermat.
Hal tersebut perlu dilakukan agar kelak hasil hunianmu sesuai dengan karakter serta memuaskan keinginanmu sebagai calon penghuni.
Lantas bagaimana cara memilih jasa arsitek dan desain interior yang tepat?
Septa Paramita, salah satu arsitek di Sesami.id, sebuah multi-platform design studio yang berbasis di Yogyakarta, berbagi tips memilih jasa arsitek dan desain interior dengan tepat untuk pemula.
Simak yuk, Kawan Puan!
Baca Juga: Rekomendasi Warna Cat Rumah untuk Perempuan Pengembara dan Pengelola
1. Wajib melihat portofolio penyedia jasa
“Penyedia jasa seperti kita (jasa arsitek dan desain interior) kan ada banyak, nah cara memilihnya itu (dilihat dari) portofolio,” ungkap Septa.
Septa sendiri kemudian menjelaskan bahwa portofolio jasa arsitek dan desain interior ini merupakan project-project yang sebelumnya sudah dilakukan oleh penyedia jasa tersebut.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa setiap penyedia jasa arsitek dan desain interior itu pasti memiliki keunikan.
Dari sinilah kita sebagai calon pengguna jasa perlu pintar-pintar melihat dan memastikan apakah keunikan tersebut cocok dan sesuai dengan keinginan kita.
“Misalnya penyedia jasa A desainnya lebih ke Japanese, yang B lebih ke kolonial atau C yang minimalis. Jadi kita harus paham nih apakah selera kita masuk ke keunikan tiap penyedia jasa ini,” terangnya.
2. Pentingnya tahap analisis
Sebelum mulai pembuatan desain dan eksekusi, pengguna jasa serta menyedia jasa arsitek dan desain interior akan bertemu terlebih dahulu.
Nah, proses inilah yang dinamakan analisis.
Di proses analisis, baik arsitek maupun desainer interior akan “menganalisa” calon pengguna jasanya, untuk kemudian mencocokkan keunikan jasa mereka dengan kebutuhan serta keinginan klien.
“Sebelum masuk desain, biasanya kita masuk ke analisis dulu nih. Nah di analisis ini kedua belah pihak (pengguna jasa dan penyedia jasa) ngobrol dan tektokan tentang keinginan dan karakter calon pengguna jasanya,” terangnya pada PARAPUAN pada Minggu (20/6/2021).
Baca Juga: Warna Cat Rumah yang Cocok untuk Tipe Perempuan Pengabdi dan Pengampu
Di proses analisis ini pula akan terlihat apakah si penyedia jasa bisa menangkap keinginan dan kebutuhan si calon pengguna jasa.
Pun juga bisa sebagai ajang untuk menemukan titik temu antara keinginan calon pengguna jasa dan keunikan penyedia jasa.
Namun tidak heran juga ketika kedua belah pihak tidak menemukan titik temu dan bisa beralih ke penyedia jasa arsitek dan desain interior lainnya.
3. Rekomendasi orang terdekat
Salah satu saran yang perlu dipertimbangkan adalah rekomendasi dari orang terdekat.
Menurut Septa, rekomendasi dari orang terdekat atau mulut ke mulut ini biasanya lebih terpercaya karena sudah pernah bekerja sama dengan seseorang yang dikenal sebelumnya.
“Biasanya kalau memilih jasa (arsitek dan desan interior) malah bisa dari mulut ke mulut.
Jadi misalnya si A ke rumah si B, trus lihat rumahnya bagus. Gitu kan juga bisa (memberi rekomendasi),” ungkapnya.
4. Memahami diri sendiri
Hunian mencerminkan sang penghuni.
Ungkapan tersebut memiliki arti bahwa rumah bisa menggambarkan karakter penghuninya.
Untuk itulah sebelum menggunakan jasa arsitek dan desain interior, Septa menyarankan untuk memahami diri sendiri.
Memahami diri sendiri di sini adalah mengenal karakter diri seperti apa sampai keinginan untuk membangun rumah seperti apa.
Baca Juga: Bikin Betah Rebahan, Tiru Desain Kamar Tidur Berdasarkan Bahasa Cinta
“Karena sama aja kalau belum bisa memahami diri sendiri. Mau ketemu banyak penyedia jasa (arsitek dan desain interior), enggak akan ketemu titik tengahnya,” tegasnya.
Nah itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan jasa arsitek dan desain interior bagi pemula.
Semoga bermanfaat bagi Kawan Puan yang akan membangun hunian impianmu ya! (*)