Jadi kurang percaya diri
Kalau kita terus-menerus memenuhi ekspektasi orang dan lingkungan, terlebih jika ekspektasi tersebut terbilang tinggi dan sulit dicapai, maka akan semakin sulit pula ekspektasi itu terwujud.
Saking sulitnya, kita bisa berkali-kali gagal saat berusaha mewujudkan ekspektasi orang dan lingkungan itu.
Jika kita sering gagal meski telah berjuang semaksimal mungkin demi mewujudkan ekspektasi tersebut, maka rasa percaya diri kita dapat menurun atau berkurang.
Bahkan, kita bisa jadi merasa bahwa kita tidak punya kemampuan sama sekali di bidang apapun, bahwa kita tak bisa apa-apa.
Padahal, itu semua karena ekspektasi orang dan lingkungan terhadap diri kita memang sangat tinggi dan sulit, sehingga kita berulang kali gagal saat berusaha mewujudkannya.
Baca Juga: Ingin Ajak Pacar Nabung Biaya Nikah? Perempuan Tipe Pengampu dan Pengabdi Butuh Trik Ini!
Patah semangat
Masih menyambung dari poin sebelumnya, rasa percaya diri yang berkurang karena terus-terusan gagal memenuhi ekspektasi tersebut dapat membuat kita patah semangat.
Awalnya kita mungkin merasa percaya diri bahwa kita mampu memenuhi ekspektasi orang dan lingkungan yang tinggi itu.
Namun, karena kita tetap gagal meski telah berulang kali berusaha, kita jadi merasa bahwa diri kita tak mampu.
Perasaan tidak mampu itu terus melekat pada pikiran kita sehingga kita jadi patah semangat.
Kita jadi tidak mau berjuang lagi demi memenuhi ekspektasi tersebut dan lebih memilih untuk menyerah.
Kawan Puan, semoga artikel ini dapat membantumu lebih mengerti akan dampak negatif dari terus-menerus memenuhi ekspektasi orang dan lingkungan, ya. (*)