Parapuan.co - Kawan Puan, kasus infeksi Covid-19 pada anak di Indonesia sedang tinggi-tingginya.
Bahkan kematian akibat Covid-19 pada anak di Indonesia itu tertinggi di dunia dan dianggap mengkhawatirkan.
Di tengah maraknya kasus Covid-19 pada anak, tentu sebagai orang tua, kita jadi was-was ya, Kawan Puan.
Oleh sebab itu, kita perlu mencari cara agar anak tidak terinfeksi Covid-19.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Mengetahui kasus Covid-19 yang didominasi anak semakin naik, dr. Inez Putri pun turut angkat bicara.
Saat dihubungi PARAPUAN pada Kamis (24/06/2021), dr. Inez menyatakan kalau pencegahan itu sebenarnya yang bisa dilakukan adalah menerapkan gaya hidup sehat di keluarga.
Pasalnya, menurutnya kasus Covid-19 akibat klaster keluarga sekarang ini lebih banyak.
Di sisi lain, hingga saat ini belum ada obat definitif Covid-19.
"Maksudnya ada obat deifinitif, kalau minum ini pasti sembuh gitu belum ada sampai saat ini. Jadi semua itu obat support (pendukung), fungsinya adalah meningkatkan imun kita, karena obatnya cuma di imun," ungkap Inez.
Berkaca dari hal tersebut, Inez kembali mengungkapkan kalau cara mencegah yang baik adalah anak harus sehat.
"Sehat dalam artian makannya bernutrisi, aktivitasnya cukup, pertumbuhan dan perkembangannya baik ya, pokoknya tidak kekurangan makro dan mikro nutrien," paparnya pada PARAPUAN.
Untuk suplemen multivitamin sendiri, Inez mengungkap bahwa semua dokter anak itu pasti menyatakan tidak butuh.
Baca Juga: Alergi Susu Sapi Pada si Kecil Bisa Dicegah! Ini Saran Dokter
Sebab, semua vitamin itu didapatkan dari sumber makanan yang nutrisinya cukup.
Ia berpendapat asalkan sebagai orang tua, Kawan Puan mengikuti konsep makanan untuk anak yang baik itu, pasti nutrisi si Kecil sudah tercukupi.
Di samping itu, jika Kawan Puan termakan adanya suplemen penunjang nafsu makan, selaku dokter, Inez menyatakan kalau itu semua overclaim atau klaim berlebihan.
Karena tidak ada vitamin yang bisa meningkatkan napsu makan.
"Maka dari itu, kalau anak kecil itu syaratnya harus pertumbuhan dan perkembangannya baik. Kalau pertumbuhan dan perkembangan anak baik, maka dia tidak ada masalah dengan nutrisi," tambahnya.
Akan tetapi, kalau perkemabangan dan pertumbuhan anak bermasalah, maka harus dicari tahu apa yang mengganjal, seperti si kecil kekurangan nutrisi.
"Misalnya zat besi, bisa kekurangan vitamin, dan macam-macam. Cuma harus diperiksakan ke dokter spesialis anak ya," saran Inez.
Kalau memang anak kekurangan nutrisi, maka setelah itu pasti akan diberikan obat-obat penunjang.
"Bisa dikasih vitamin D, terus yang tinggi zat besi, baru bisa diberikan asalkan ada dasarnya. Karena kalau enggak, vitamin yang masuk pun itu akan dia buang lagi," jelasnya.
Baca Juga: Menurut Dokter, Berikut Ini Hal yang Perlu Diketahui Jika Anak Alergi Susu Sapi
Dalam pemaparannya Inez mengungkap kalau beberapa vitamin yang dimasukkan ke dalam tubuh anak, jika tidak terpakai atau berlebihan maka kandungannya akan terbuang saat kencing.
"Yang kedua ketika kita berlebihan memberikan vitamin, itu juga berat untuk kondisi misalnya, ginjalnya harus bekerja lebih berat. Jadi pemberian multivitamin berlebihan juga tidak boleh," ucap Inez.
Inez juga mengungkapkan hal ini berbeda kalau si kecil sudah terlanjur kontak erat dengan orang positif.
Sebab, vitamin yang digunakan sudah beda fungsinya, bukan untuk pelengkap lagi, tapi untuk booster anak.
Jika Kawan Puan memiliki keluhan dan pertanyaan lainnya terkait Covid-19, segera hubungi Satgas Covid Nasional ke nomor 119 dan ke nomor 112 untuk Satgas Covid wilayah DKI Jakarta. (*)