Cara Rawat Vagina di Usia 30an demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Parapuan.co - Kawan Puan, wajib hukumnya bagi kita untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Jangan sampai menunggu ada masalah baru kita mau untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Sebab, kamu bisa menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sedini mungkin.

Seperti menjaga area intim kita seperti vagina.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia: Ramai Minum Minyak Kayu Putih Bisa Sembuhkan Covid-19, Ternyata Justru Berbahaya dan Sebabkan Keracunan

Nah, perlu kamu ketahui juga kalau sebenarnya merawat vagina harus disesuaikan dengan usia kita.

Sebab, vagina juga berubah seiring bertambahnya usia perempuan.

Contohnya saat seorang perempuan sudah berusia 30-an.

Dilansir dari Healthline, pada usia 30-an, tubuh perempuan akan memasukki masa-masa perimenopause.

Kara Earthman selaku praktisi kesehatan perempuan (WHNP) mengungkap perubahan vagina yang paling menonjol adalah penurunan kekuatan dasar panggul.

Hal ini dikarenakan otot panggul itu menopang kandung kemih, rahim, dan usus.

Selain itu, berbagai masalah juga muncul seperti inkotinensia urin (kondiri seseorang sulit menahan buang air kecil), perubahan usus, dan perasaan berat pada vagina.

Di mana kondisi tersebut terjadi karena kekuatan dasar panggul yang berubah seiring bertambahnya usia.

Bahkan, kelahiran melalui vagina dapat memperparah gejala-gejala ini dan butuh waktu lebih lama sembuh daripada saat usia 20-an.

Tak sampai situ saja, Kara mencatat bahwa tubuh juga dapat memasukki keadaan menopause sementara.

Baca Juga: Alergi Susu Sapi Pada si Kecil Bisa Dicegah! Ini Saran Dokter

Selanjutnya, hal tersebut menyebabkan gejala fisik yang tidak nyaman seperti kekeringan pada vagina, sehingga saat berhubungan seksual pun jadi menyakitkan.

Untuk mengatasi kekeringan pada vagina, gunakan pelumas, pelembab vagina, atau pun resep lain yang disarankan oleh dokter.

Kara menyatakan masalah-masalah pada vagina di usia 30-an itu bisa diatasi dengan cara yang alami, yakni dengan latihan senam kegel.

Lakukan latihan kegel, baik sebelum atau setelah melahirkan anak secara normal.

"Kegel dan terapi fisik dasar panggul sebelum dan sesudah persalinan dapat melatih otot-otot dasar panggul untuk berkontraksi, mencegah kerusakan selama persalinan, membantu melatih kembali otot-otot setelah melahirkan, dan mengurangi kemungkinan masalah kandung kemih, usus, dan prolaps," jelas Kara.

Lalu, apabila kehidupan seks bersama pasangan menjadi tidak menarik lagi karena banyak perubahan yang terjadi, Kara menyarankan untuk berlatih mindfulness.

Mungkin dalam bentuk meditasi, yoga, latihan pernapasan, atau pun dengan perawatan diri.

Baca Juga: Mengenal Vaginal Rejuvenation, Prosedur Kecantikan Meremajakan Vagina

Tapi tak lupa juga untuk berkomunikasi secara jujur dengan pasangan ya, Kawan Puan.

"Berkomunikasi secara terbuka dengan pasanganmu adalah bagian penting dari bersikap proaktif tentang kesehatan emosional dan fisik," tutup Kara. 

Jadi Kawan Puan, berdasarkan ulasan di atas, yuk lebih merawat diri agar kesehatan seksual dan reproduksi perempuan lebih terjaga. (*)