Parapuan.co - Dari dulu anggapan orang terhadap kutu loncat itu selalu buruk ya, Kawan Puan?
Tak jarang si kutu loncat ini juga jadi sulit mendapatkan pekerjaan di perusahaan baru, karena track record yang terbilang singkat.
Tapi, apa benar seburuk itu menjadi kutu loncat?
Menurut, Ray Samuel sebagai pakar karier dan hidup, tak selamanya menjadi kutu loncat itu buruk, kok.
Cuma, kita memang harus pintar membaca situasi jenis pekerjaan apa yang kita miliki.
Misalnya begini, Kawan Puan bekerja di bidang konvensional seperti banking atau pun minyak dan gas.
Baca Juga: Bertahan di Zona Nyaman Bikin Karier Tak Berkembang, Ini Saran Psikolog!
Di mana, kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami peraturan dan budaya di perusahaan.
Hal ini tentu berbeda ketika kamu bekerja di industri teknologi dan start-up.
Ketika kamu bekerja di industri start-up, selama kamu kerja, kamu bisa saja kamu berkontribusi terhadap perusahaan tersebut.
Sehingga, ketika mau pindah, kamu jadi punya nilai jual untuk perusahaan baru.
Kalau sudah kayak gini, sudah pasti jadi kutu loncat pun tak masalah, bukan?
“Soal kutu loncat buruk itu kembali ke industrinya. Kalau kita lihat di industri teknologi bahkan banyak kok, pekerja yang setahun sudah pindah ke tiga perusahaan.
Ini berbeda dengan industri konvensional, dengam CV kayak gitu, itu pasti menjadi pertanyaan. Balik lagi, kita harus tahu dulu kartu yang kita pegang itu apa,” jelas Ray kepada PARAPUAN.
Oleh sebab itu, Ray menyarankan kamu untuk memang memberikan prestasi terlebih dahulu setiap ingin pindah-pindah perusahaan.
Contohnya, bila kamu ingat dengan sosok Alamanda Shantika Santoso, President Direktur Binar Academy. Dia melakukan hal serupa.
Amanda selalu bilang kalau dirinya dulu menjadi salah satu orang yang berkontribusi besar di Gojek hingga seperti dikenal seperti sekarang.
Baca Juga: Lowongan Kerja Startup: Sayurbox untuk yang Berdomisili di Jawa Timur
“Harus tahu dagangan kita apa, gimana kita mau take advantange, gimana caranya kita mau memaksimalkan keuangan,” ujar Ray.
Memang betul, keputusan karier itu ada di tangan kamu. Tapi, kalau mau jadi kutu loncat kita juga perlu mengantongi prestasi.
Dengan begitu, kita pun akan mudah untuk mendapatkan jabatan.
Gimana, Kawan Puan?(*)