Sebelumnya, terdapat dua situs yang dihapus dari daftar warisan dunia.
Dua situs tersebut yakni Suaka Oryx Arab di Oman yang dihapus pada tahun 2007 serta Lembah Dresden Elbe di Jerman pada tahun 2009.
Walikota Liverpool, Steve Rotherham mengatakan bahwa para pemimpin kota telah meminta UNESCO agat memberi mereka waktu selama satu tahun untuk menunjukkan bahwa tak ada 'bahaya nyata' terhadap situs warisan dunia itu.
Baca Juga: Kasus Penularan Meningkat, Sydney dan Pantai Bondi Akan di-Lockdown
"Wilayah Kota Liverpool, dan tentu saja bagian dari pusat Liverpool ini, sangat membutuhkan regenerasi tetapi dapat dipimpin oleh warisan dan kami dapat memiliki pengembangan yang sesuai dengan apa yang kami inginkan untuk membawa seluruh area ke depan," katanya.
Lord Mike Storey, yang merupakan pemimpin dari Dewan Kota Liverpool mengatakan bahwa dihapusnya Liverpool dari daftar situs warisan dunia itu akan menjadi "pukulan luar biasa".
"Pengakuan atas signifikansi sejarah Liverpool yang luar biasa ini membawa ratusan juta pound ke kota dan ekonomi kawasan kota dan mendatangkan ribuan turis, jadi ini sangat penting," katanya.
Hampir 30 tokoh dari politik, sepak bola dan akademisi menandatangani surat, yang diterbitkan di The Times pada hari Sabtu, mendesak Unesco untuk tidak mencabut status kota tersebut.
Sumber: | bbc.com |
Penulis: | |
Editor: | Arintya |