Sebaliknya, jika terlambat didiagnosis dan orang tua mendiagnosis sendiri, maka bisa muncul dampak-dampak tidak diinginkan.
"Yaitu dampak kesehatan yaitu tumbuh kembang anak, serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi atau sakit jantung di kemudian hari," paparnya.
Tak hanya itu, Prof. Budi mengungkap keluarga juga akan terkena dampak ekonomi karena harus sering berobat ke dokter.
Serta dampak psikologis karena bisa timbul stress pada ibu dan anaknya.
Menurut Prof. Budi, kalau kita mengenali alergi sedini mungkin, berarti anak harus segera dikonsulkan ke dokter.
"Karena supaya secepat mungkin dilakukan tata laksana, sehingga nanti anak bisa dapat tumbuh kembang yang optimal," tegasnya.
Baca Juga: Kata Dokter: Cukupi Kebutuhan Nutrisi agar Terhindar dari Covid-19 pada Anak
Di sisi lain, meskipun anak sudah timbul alerginya, buah hati bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik, karena sudah mendapatkan perawatan yang sesuai.
Di samping itu, Prof. Budi kembali menjelaskan beberapa contoh alergi, misalnya di saluran napas.
"Contohnya gini, gejala alergi susu sapi di saluran napas itu kaya batuk pilek ya, jadi kalau seorang anak batuk pilek, dilihat dulu batuk pileknya itu sepanjang hari atau lebih ke arah malam dan pagi," ucapnya.