Parapuan.co - Kawan Puan, apakah anakmu termasuk yang alergi susu sapi?
Jika iya, ada beberapa upaya yang perlu kamu ketahui nih.
Sebab jika tidak ditangani dengan tepat, alergi susu sapi pada anak bisa berakibat fatal.
“Alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling sering dialami anak-anak di Asia."
"Kejadian alergi susu sapi pada anak-anak di Indonesia yaitu 0,5 persen hingga 7,5 persen," jelas Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes., Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi dalam webinar "Atasi Alergi si Kecil dengan Deteksi Dini," pada Sabtu (27/06/2021)
Baca Juga: Alergi Susu Sapi Pada si Kecil Bisa Dicegah! Ini Saran Dokter
Jika kondisi alergi terdiagnosis sejak awal dan segera dikonsultasikan ke dokter maka dapat dilakukan tata laksana yang tepat sehingga tumbuh kembangnya optimal.
Sebaliknya, jika terlambat didiagnosis dan orang tua mendiagnosis sendiri, maka bisa muncul dampak-dampak tidak diinginkan.
"Yaitu dampak kesehatan yaitu tumbuh kembang anak, serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi atau sakit jantung di kemudian hari," paparnya.
Tak hanya itu, Prof. Budi mengungkap keluarga juga akan terkena dampak ekonomi karena harus sering berobat ke dokter.
Serta dampak psikologis karena bisa timbul stress pada ibu dan anaknya.
Menurut Prof. Budi, kalau kita mengenali alergi sedini mungkin, berarti anak harus segera dikonsulkan ke dokter.
"Karena supaya secepat mungkin dilakukan tata laksana, sehingga nanti anak bisa dapat tumbuh kembang yang optimal," tegasnya.
Di sisi lain, meskipun anak sudah timbul alerginya, buah hati bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik, karena sudah mendapatkan perawatan yang sesuai.
Baca Juga: World Allergy Week 2021 Angkat Topik Anafilaksis, Apa Penjelasannya?
Di samping itu, Prof. Budi kembali menjelaskan beberapa contoh alergi, misalnya di saluran napas.
"Contohnya gini, gejala alergi susu sapi di saluran napas itu kaya batuk pilek ya, jadi kalau seorang anak batuk pilek, dilihat dulu batuk pileknya itu sepanjang hari atau lebih ke arah malam dan pagi," ucapnya.
Ia berpendapat kalau terjadi di pagi dan malam hari saja, bisa dikatakan itu menjadi tanda alergi.
"Kemudian ada tidak panas badan? Kalau dia panas badan berarti itu infeksi, kalau dia tidak panas badan, berarti itu alergi," tambahnya.
Tak sampai di situ saja, menurut Prof. Budi lendir ingus anak juga harus diperhatikan, apakah berwarna bening atau kehijauan.
Jika hasilnya bening, kemungkinan itu merupakan gejala alergi.
Yuk Kawan Puan, segera konsultasikan ke dokter apabila gejala-gejala tersebut sudah timbul pada buah hatimu! (*)
Baca Juga: Alergi Debu Bukan Halangan Mengerjakan Tugas Domestik, Simak Tips Membersihkan dengan Aman