Parapuan.co – Kebiasaan mengemut makanan yang dilakukan oleh balita tak jarang membuat Kawan Puan jengkel.
Selain mengemut, si kecil juga kerap mengeluarkan makanan yang sudah ada di dalam mulut.
Awalnya, Kawan Puan mungkin mengira kalau masakan yang kamu masak itu tidak enak.
Tapi pada dasarnya hal tersebut tidak semata-mata karena makanan, kok.
Kebiasaan anak mengemut atau mengeluarkan makanan sering terjadi pada anak usia balita.
Baca Juga: Begini Cara agar Anak Tak Takut Bilang soal Pelecehan Seksual Menurut Psikolog
Melansir dari Popsugar.com, seorang ahli patologi bahasa mengatakan bahwa balita masih mengembangkan kekuatan fisik dan keterampilan koordinasi yang diperlukan untuk mengunyah dan menelan secara efektif.
Oleh karena itu, anak balita sering mengemut atau mengeluarkan kembali makanan yang sudah kamu suapkan.
"Makanan apa pun yang tertinggal di mulut atau dimuntahkan secara tidak sengaja kemungkinan besar disebabkan oleh otot-otot mulut yang masih berkembang dan meembutuhkan lebih banyak koordinasi," ucap Alison Oniboni, MS, CCC-SLP, ahli patologi bahasa.
Alasan lain yang mungkin menyebabkan balita gagal menelan adalah kepekaan saraf sensorik.
“Ada kemungkinan makanan dimuntahkan atau tertahan di mulut karena preferensi rasa atau tekstur,” jelas Alison.
Pada Usia Berapa Anak Mulai Menelan Makan dengan Sempurna?
"Pada usia 2 tahun, anak-anak harus memiliki semua keterampilan motorik oral untuk makan seperti halnya orang dewasa," kata Christine Miroddi, MA, CCC-SLP, pendiri Foodology Feeding Therapy.
Untuk mendukung kemampuan anak menelan makanan dengan sempurna, orang tua dapat melatih kebiasaan makan anak secara mandiri.
Jika kamu belum mendapati anak usia 2 tahun mampu menelan dengan sempurna, ini bukan keadaan yang perlu dikhawatirkan.
Menurut Alison, ada banyak faktor yang memengaruhi hal ini.
Dalam beberapa kasus, keterampilan mengunyah dan menelan balita mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk berkembang sepenuhnya.
Baca Juga: Ini Dia 3 Cara Beradaptasi Sebagai Ayah Tunggal Setelah Bercerai
Beberapa latihan dapat dilakukan termasuk mencoba berbagai jenis sendok, mengunyah berbagai tekstur makanan, hingga berlatih menggunakan sedotan.
Semua hal ini membantu membangun otot rahang dan mulut.
Karena kebanyakan balita yang mendekati usia 4 tahun, keterampilan mereka harus meningkat dengan sendirinya.
Yang perlu diingat adalah, tidak semua balita mampu menelan makanan dengan sempurna saat berusia 2 tahun.
Ada balita yang membutuhkan waktu lebih lama dan keadaan ini tidak perlu di khawatirkan.
Kawan Puan bisa konsultasikan mengenai hal ini pada dokter anak agar bisa memantau terus perkembangan buah hati, ya. (*)