Tahun pertama memulai bisnis, Toni mengerjakan segala sesuatunya seoarng diri, Kawan Puan.
Mulai dari resepsionis, desainer grafis, akuntan, penjualan, stok dan pengiriman semua ia lakukan seorang diri.
"Aku memulai bisnisku dengan membuat lip liner dan eyeliners. Aku membuat enam warna eyeliner dan 12 lip liners, jadi totalnya saat itu 18 produk," cerita Toni.
Baca Juga: Deb Haaland, Perempuan Pribumi Pertama yang Jadi Sekretaris Kabinet Amerika
Pada tahun pertama, Toni menjual produk NYXnya tersebut dengan harga empat dollar dan hanya membungkusnya dengan karton tebal.
"Pelangganku adalah pelanggan grosir di pusat kota, dan mereka membeli dalam jumlah besar, jadi begitulah caraku dapat menghasilkan pendapatan sebesar itu dan menjalankan bisnis seoarng diri. Aku tidak menjual lip liner secara eceran, aku menjualnya ribuan potong sekaligus," kata Toni.
Kawan Puan, sudah tujuh tahun Toni memutuskan keluar dan menjual merek NYXnya ini ke L'Oréal.
Toni tahu bahwa bisnis pertamanya ini akan sukses, tapi ia tidak pernah membayangkan nama NYX dapat begitu terkenal seperti saat ini.
Baca Juga: Kisah Yuyun Ariani Berhasil Raih Omset Ratusan Juta dari Bisnis Pakaian Bayi
"Ketika aku memulai NYX, saya selalu tahu bisnis ini akan menjadi besar, tapi aku tidak mengantisipasinya menjadi sebesar ini," ucap Toni.
Kawan Puan, saat ini Toni sedang menjalankan bisnisnya yang lain, yakni Butter Ventures dan Bespoke Beauty Brands.
Butter Ventures adalah sebuah perusahaan pendanaan yang fokusnya membantu bisnis-bisnis yang dijalankan oleh perempuan dan Bespoke Beauty Brands adalah perusahaan kosmetik.
(*)