Parapuan.co - Selasa (29/06/2021) pukul 18.32 WITA, KMP Yunice tenggelam di laut Bali ketika hendak bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk.
KMP Yunice tenggelam bersama 56 orang, termasuk 15 anak buah kapal (ABK).
Melansir Tribunnews, sebanyak kurang lebih enam orang masih hilang dan belum diketahui nasibnya sejak KMP Yunice tenggelam.
Sementara itu, sebanyak 41 orang korban selamat KMP Yunice yang tenggelam sudah dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Taufik, seorang korban yang selamat menceritakan detik-detik tenggelamnya kapal Yunice.
Baca Juga: Tren Pernikahan di Era Pandemi Covid: Cuma Menerima Tamu yang Sudah Vaksin
Dari ceritanya, dia tak menyadari bahwa kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ini hendak tenggelam. Pasalnya, pihak kapal pun tidak membunyikan sirene atau tanda-tanda adanya keadaan darurat.
"Saat itu orang-orang bingung karena tidak ada peringatan apapun. Seperti sirine atau apa tidak ada. Saya hanya melihat petugasnya lari-lari," ujarnya.
Tapi, dia perlahan-lahan merasakan kapal miring ke kiri. Banyak orang sudah teriak untuk mengambil pelampung. Tak lama kemudian, kapal pun terbalik.
"Saya mendengar orang berteriak pakai pelampung. Saya cari di lemari tapi tidak bisa dibuka oleh petugasnya. Saya tendang saja lemarinya akhirnya bisa dibuka dan saya dapat pelampung. Saat itu saya hanya berpikir bagaimana caranya selamat,” pungkasnya.
Melihat keadaan tidak membaik, laki-laki ini pun memberanikan diri untuk keluar dari kapal. Dia loncat, meskipun keadaan begitu gelap.
Baca Juga: UPDATE: Kapal Penumpang KMP Yunice Terseret Arus dan Tenggelam di Gilimanuk, 6 Orang Meninggal Dunia