Taufik tidak sendirian, hal serupa juga dirasakan oleh Sukro (44) warga Srono, Kabupaten Banyuwangi.
Saat kapal miring, Sukro langsung mengambil pelampung dan loncat ke laut. Dia pun sempat terapung selama 30 menit sampai akhirnya ditolong oleh kapal lain.
Menurut Sukro, saat kapal miring dirinya sempat mengambil pelampung dan langsung meloncat ke laut.
"Sekitar setengah jam saya terapung, hingga akhirnya ada kapal lewat, saya teriak minta tolong.
Alhamdulillah saya bersyukur masih diberi keselamatan," ujarnya.
Sejauh ini, korban KMP Yunice masih dievakuasi ke Puskemas Gilimanuk Bali. Tapi, proses evakuasi terkendala lantaran cuaca dan adanya gelombang tinggi mencapai 4 meter.
Baca Juga: Produsen Vaksin Sinovac Cina sedang Teliti Efektivitas Suntikan Dosis Ketiga
Letkol Marinir Benyamin Ginting sebagai Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, menjelaskan bahwa KMP Yunice tenggelam saat hendak mengantre bersandar di Pelabuhan.
"Kapal Yunicee oleng dan tenggelam ketika proses antre bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, akibat cuaca buruk. Ada lima menit kapal miring, mungkin karena ombak tinggi, sampai 4 meter," ujarnya.
Meskipun penumpang sudah berhasil dievakuasi, namun, sayangnya kapal Yunice masih belum ditemukan keberadaannya.
Diduga kapal tersebut masih terseret arus, lantaran cuaca yang buruk di laut Bali.
“Kapal belum diketahui posisinya. Kami terus fokus untuk melakukan pencarian dan saat ini rekan Brimob juga mendirikan posko darurat,” lanjutnya.
Petugas SAR Gabungan dan SAR Jembarana pun sedang berusaha keras melakukan pencarian.
Semoga lekas ketemu!(*)