Wafat di Usia 51 Tahun akibat Covid-19, Ini Profil Gitaris Aria Baron

Shenny Fierdha - Rabu, 30 Juni 2021
Aria Baron
Aria Baron Instagram @ariabaron

Parapuan.co - Kawan Puan, khususnya yang menggemari musik Tanah Air, mungkin sudah mendengar soal kabar kematian salah satu gitaris top Indonesia, Aria Baron, di usia 51 tahun.

Diwartakan Kompas.com, pria bernama lengkap Aria Baron Suprayogi ini meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, pada Selasa (29/6/2021) pagi akibat Covid-19.

Meski kepergiannya telah meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik nusantara, namun karya-karyanya akan tetap hidup di hati penggemarnya.

Gitaris kelahiran 16 Januari 1970 di Bandung, Jawa Barat, yang akrab disapa Baron ini sudah mengenal musik sejak masih remaja.

Baca Juga: Tepeng Vokalis Steven & Coconut Treez Meninggal Dunia di Usia 46 Tahun

Pada 1982 ketika dirinya masih berusia sekitar 12 tahun, Baron mulai tekun berlatih gitar, alat musik yang kemudian melambungkan namanya sebagai salah satu gitaris berbakat Indonesia.

Demi semakin mengasah keterampilannya memetik senar, almarhum menyempatkan diri untuk berlatih gitar dengan tiga musisi tersohor tanah air.

Ketiganya adalah Donny Suhendra, mendiang Harry Roesli, dan Pra Budi Dharma.

Saat berguru kepada mereka bertiga, Baron masih duduk di bangku kelas satu SMA, atau sekitar tahun 1985.

Hasil latihannya dengan ketiga musisi itu tidak sia-sia sebab Baron sukses menjuarai kompetisi gitar Light Music Contest (LMC) yang diselenggarakan oleh perusahaan alat musik Jepang, Yamaha.

Tak tanggung-tanggung, almarhum meraih juara gitaris terbaik selama tiga tahun berturut-turut yakni 1986, 1987, dan 1988.

Namun, tidak ada informasi mengenai di mana kompetisi tersebut digelar, apakah di Jakarta atau di wilayah lain.

Andil Baron dalam /rif dan Gigi

Setelah tamat SMA sekitar 1987, Baron bertemu dengan Restu Triandy yang akrab disapa Andy di Bandung.

Minat Baron dan Andy terhadap musik lalu menggerakkan keduanya untuk membentuk sebuah band beraliran pop rock yang dinamakan Badai pada 1992 di Bandung.

Badai kala itu beranggotakan Andy (vokal), Baron (gitar), Abi (gitar), Iwan (bass), Ade (drum), dan Dwi (keyboard).

Baca Juga: Kabar Duka, Komedian Wan Abud Meninggal Dunia Usai Terpapar COVID

Sayang Kompas.com tidak menyebutkan nama-nama lengkap para personel Badai saat itu selain Baron dan Andy.

Lantaran ingin merantau ke Jakarta, Baron hengkang dari Badai lalu band tersebut berganti nama menjadi /rif tak lama kemudian.

Nama baru band itu sesungguhnya merupakan singkatan dari Rhythm In Freedom yang berarti irama dalam kebebasan.

Namun, tidak diketahui pada tahun kapan tepatnya Baron keluar dari band tersebut dan pergi ke Jakarta.

Hijrahnya almarhum ke ibu kota Indonesia ini rupanya tak mengurangi hasratnya dalam bermusik.

Pada 1994 ketika dirinya sudah berada id Jakarta, Baron dan teman-temannya mendirikan band baru yang juga bergenre pop rock, Gigi.

Gigi saat itu berkomposisikan Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Baron (gitar), Thomas Ramdhan (bass), dan Ronald Fristianto (drum).

Bersama dengan Gigi, Baron merilis dua album yang diberi judul Angan (1994) dan Dunia (1995).

Kesuksesan Gigi mengeluarkan album tidak lantas membuat almarhum berpuas diri.

Pada akhir 1995, dia memutuskan untuk keluar dari Gigi demi melanjutkan studinya ke Department of Communication Arts di New York Institute of Technology, Amerika Serikat.

Baca Juga: Ayahnya Meninggal, Leony Ungkap Susahnya Dapat UGD Rumah Sakit

Meski tidak diketahui pada tahun kapan tepatnya dia menyelesaikan studinya, namun dia sempat membentuk beberapa band kecil yang tidak terlalu populer saat sudah kembali ke Indonesia.

Kemudian pada 2012, Baron bersama beberapa musisi lainnya mendirikan Six Strings, sebuah band yang berisikan enam pemain gitar profesional.

Keenamnya adalah Baron, Ibrahim "Baim" Imran, Tohpati Ario Hutomo, I Dewa Gede Budjana, Eross Candra, dan Andre Dinuth.

Pada 2016, Baron kembali ke Gigi tapi bukan sebagai gitaris melainkan sebagai manajer band.

Bahkan ketika mengembuskan napas terakhirnya pada 2021, Baron masih menjabat sebagai manajer Gigi.(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru