Parapuan.co – Apakah Kawan Puan kerap melihat anak-anak memiliki reaksi berlebihan saat mengamuk?
Bisa jadi, anak tersebut memiliki self control yang rendah.
Dalam membentuk kontrol diri pada anak, orang tua memiliki peran yang sangat penting, lho.
Baca Juga: Simak, Ini Tips dari Psikolog agar Anak Tetap Senang Belajar di Rumah
Akan tetapi, sebelum membahas lebih lanjut, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu kontrol diri.
Dari Very Well Mind, kontrol diri adalah kemampuan untuk mengatur dan mengubah respon kamu untuk mencapai satu tujuan, yakni bisa menghindari perilaku yang tidak diinginkan, meningkatkan yang diinginkan, serta mencapai tujuan jangka panjang.
Kontrol diri sendiri mengatur tiga aspek, sebagaimana diungkapkan oleh Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi.
“Kemampuan kita untuk membatasi atau mengontrol emosi, perilaku, dan pemikiran untuk tidak mudah melakukan sesuatu untuk yang kita tidak ingin lakukan atau sesuatu yang kita boleh lakukan atau untuk menuju satu tujuan,” kata Reynitta saat dihubungi PARAPUAN pada Senin (21/6/2021).
Baca Juga: 5 Tahap Kesedihan yang Dialami Perempuan Selepas Keguguran, Ini Kata Psikolog
Kontrol diri ini dibutuhkan manusia dalam seluruh aspek kehidupannya.
“Kita manusia secara general itu butuh self control. Apa-apa kita diajarkan untuk batasi,” kata psikolog klinis yang berpraktek di Eka Hospital BSD ini.
Pada setiap orang, terdapat kontrol diri yang berbeda-beda. Dalam hal ini, orang tua merupakan pengaruh yang paling penting dalam membentuk kontrol diri pada anak.
Reynitta mengatakan bahwa pola asuh yang baik akan menumbuhkan kontrol diri yang cukup pada diri anak.
“Dari pola asuh itulah yang menentukan apakah kita bisa melatih self control. Jadi bukan berarti dilahirkan, oh anak udah punya self control, dia nggak ada self control,” jelasnya.
“Kalo buat orang tua yang semuanya langsung dipenuhi, itu akan membentuk anak memiliki self control yang rendah. Karena dia tidak pernah diajarkan atau didesain untuk menunggu sesuatu,” kata lulusan Master Degree in Profession of Adult Clinical Psychology di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia ini.
Baca Juga: Menurut Psikolog, Begini Cara Tingkatkan Self Control yang Baik
Reynitta juga menjelaskan bahwa sebagai manusia yang akan mengalami perkembangan.
Perkembangan itulah yang mengakibatkan kebutuhan anak akan bertambah banyak.
“Ketika dia keluar dari rumah itu, yang nggak pernah diajarin untuk menunggu, atau mengontrol keinginannya nah itu akan bermasalah Ketika dia nanti hidup di masyarakat."
"Karena nggak akan bisa ada yang memenuhi demandnya dia seperti ibu atau bapaknya seperti di dalam rumah, gitu,” katanya. (*)