Ini Dia Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm

Anna Maria Anggita - Kamis, 1 Juli 2021
Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. Freepik

Parapuan.co - Hingga saat ini pasti Kawan Puan tahu ya, kalau vaksin Covid-19 di Indonesia ini sedang digalakkan oleh pemerintah.

Umumnya vaksin yang digunakan di Indonesia sendiri itu ada tiga yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Nah, pasti pernah ya, muncul pertanyaan di benak Kawan Puan, seperti "Apa perbedaan dari ketiga vaksin yang sudah digunakan di Indonesia ini?"

Demi menjawab pertanyaan Kawan Puan, PARAPUAN sudah punya jawabannya.

Baca Juga: Catat, 10 Kesalahan Memakai Masker yang Masih Sering Dilakukan

Dilansir dari Kompas.com, berikut perbedaan vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm!

Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac merupakan vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi asal Cina.

Di mana Sinovac ini dikembangkan dengan teknologi vaksin, inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2 alias virus penyebab Covid-19, tentunya yang sudah dimatikan.

Hal ini dilakukan karena bertujuan untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadapt virus, tanpa menimbulkan penyakit yang serius.

Metode inactivated virus bukanlah teknologi baru dalam pengembangan vaksin.

Pasalnya metode tersebut telah sering digunakan dalam pengembangan vaksin lain, layaknya polio dan flu.

Sebagai informasi, efikasi alias kemanjuran vaksin Sinovac atau yang disebut juga sebagai CoronaVac, berdasarkan uji klini fase 3 di Indonesia menunjukkan efikasi vaksin Covid-19 sebesar 65,3 persen.

Untuk efek samping setelah menerima suntikan Sinovac itu dilaporkan hanya ringan hingga sedang.

Seperti nyeri di bekas suntikan, gatal, dan mengantuk.

Diketahui vaksin Sinovac yang ada di Indonesia saat ini masih dinilai efektif melawan varian virus corona, yang salah satunya berasal dari Inggris, yakni varian B.1.1.7.

Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca yakni vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan vaksin asal Inggris dengan ilmuwan dari University of Oxford.

Dilaporkan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse.

Arti dari vektor adenovirus simpanse ini yaitu pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, selanjutnya dimodifikasi secara genetik, tujuannya untuk menghindari kemungkinan infeksi parah terhadap manusia.

Di mana virus yang dimodifikasi ini akan membawa sebagian dari virus corona yang disebut sebagai protein spike atau bagian menonjol seperti paku yang ada di permukaan virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Tips Membeli Masker Asli di Pasaran, Jangan Asal Pilih karena Murah

Kemudian, saat disuntikkan ke tubuh manusia, vaksin akan memicu respons kekebalan terhadap protein spike.

Nantinya tubuh pun akan menghasilkan antibodi dan sel memori yang bertugas untuk mengenali virus penyebab Covid-19.

Setelah divaksin, mungkin Kawan Puan akan menerima efek samping seperti nyeri, gatal, atau memar pada bekas suntikan.

Sebagian orang juga akan mengalami rasa kelelahan, menggigil, demam, sakit kepala, mual, dan gejala lainnya.

Adapun efek samping yang paling jarang yakni napsu makan menurun, keringat berlebih, hingga gatal, atau ruam kulit.

Perlu diketahui, vaksin AstraZeneca diklaim efektif melawan varian virus corona B.1.1.7.

Dan efikasi vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan 64,1 persen setelah satu dosis suntikan, dan 70,4 persen pada suntikan kedua.

Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm dikembangkan di Beijing BioInstitute Biological Product dan menjadi salah satu jenis vaksin yang akan digunakan dalam program Vaksin Gotong Royong di Indonesia, bersama vaksin Moderna asal Amerika Serikat.

Perlu diketahui vaksin Sinopharm ini dikembangkan seperti vaksin Sinovac yakni dengan metode inactivated virus.

Mengetahui hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melaporkan efikasi vaksin Sinopharm dengan dua dosis suntikan, selang pemberian 21-28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik.

Seseorang yang menerima vaksin Sinopharm kemungkinan akan mengalami reaksi ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk, dan efek lainnya.

Baca Juga: Dokter: Obat Herbal Boleh Diminum untuk Meredakan Gejala, Bukan Menyembuhkan Covid-19

Meskipun memang ada berbagai efek samping dari ketiga jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, Kawan Puan tenang saja, karena hal tersebut normal dan berlangsung sebentar.

Oleh karena itu, yuk kita vaksin Covid-19, supaya Indonesia segera terbebas dari pandemi. (*)

Sumber: KOMPAS.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya