Kondisi Jane itu pun dibuktikan dengan hasil laboratorium dan diagnosis thorax foto.
"Jadi ada perluasan awan dan infiltrat (kabut putih) di kedua paru-parunya Jane Shalimar," ucap Dr GD, melansir dari Tribunnews.
Dokter itu pun menambahkan bahwa pada Selasa petang (29/6/2021) Jane menjalani tindakan berupa pengangkatan konsentrasi oksigen dalam Non-Rebreathing Mask (NRM), 15 liter per menit.
Namun oxy atau oksigen yang dimasukkan tidak mampu naik, sehingga perempuan itu pun perlu mendapatkan tindakan lain.
Dr GD mengungkap bahwa tindakan akhir adalah pemasangan ventilator. Namun sebelum itu, Jane akan diintubasi agar pasien knock-down dalam kondisi sedasi.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Vaksinasi untuk Anak Mulai Dilaksanakan Hari Ini di Jakarta
Sebelum kondisinya kritis dan dirawat di rumah sakit, Jane Shalimar dikabarkan terpapar virus corona.
Kondisinya memburuk, namun ia tak mendapatkan tabung oksigen. Jane pun sempat harus mengantre ruang ICU yang saat-saat sekarang susah didapat karena semua rumah sakit penuh.
Olivia, sahabat Jane yang menemani sejak awal ia dinyatakan Covid-19, membagikan beberapa informasi pada Senin (28/6/2021).
"Positif Covid-19 dari tanggal 24 Juni. Kondisinya naik turun, sempat gak sadarkan diri," ucapnya.
Olivia pun mengungkap bagaimana Jane sempat kesulitan mendapatkan perawatan dan rumah sakit.