Parapuan.co – Beberapa rumah sakit sudah kewalahan menangani lonjakan kasus Covid-19.
Banyak pasien yang harus menunggu untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hal ini terjadi karena rumah sakit kekurangan ketersediaan tempat dan tenaga kesehatan akibat lonjakan yang terjadi.
Lonjakan ini juga membuat beberapa rumah sakit kekurangan pasokan oksigen.
Meski begitu, beberapa rumah sakit di Kota Semarang masih memiliki pasokan oksigen yang terbilang aman.
Salah satunya adalah rumah sakit umum daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Akibat Lonjakan Kasus Infeksi, Kini Kota Padang Mendekati Zona Merah
Rumah sakit tersebut masih mampu menyediakan pasokan oksigen sebesar 16.000 liter setiap harinya.
Hal ini juga disampaikan oleh Susi Herawati selaku Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro.
"Ketersedian oksigen aman karena kami setiap hari dipasok. Kebutuhannya 16.000 liter sehari untuk seluruh pasien yang ada mencukupi," kata Susi seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Dirinya juga mengatakan bahwa pasokan oksigen dalam rumah sakit tersebut sebesar 19.000 liter.
Pasokan oksigen ini diperuntukan pasien Covid-19.
"Kami punya 3 tabung, 1 tabung isi 10.000 liter, 2 tabung masing masing isi 4500 liter. Kalau penuh kami punya 19.000 liter," ucapnya.
Pasokan oksigen di RSUD KRMT Wongsonegoro dapat terbilang aman karena adanya kerjasama dan koordinasi pada satgas untuk menjamin stok oksigen.
Susi juga menyatakan apabila terjadi sesuatu yang mendesak, dirinya akan menyewa tabung agar tidak menggangu pelayanan.
Untuk ketersediaan tempat, rumah sakit ini udah mencapai 100 persen.
Baca Juga: Makin Banyak, 10 Stasiun Kereta Api Ini Layani Vaksinasi Covid-19 Gratis
Baik di ICU hingga pasien yang mengantre di IGD.
IGD tersebut mampu menampung 40 hingga 50 pasien, dan saat ini keterisian IGD sudah mencapai 37 pasien.
Meski berada di IGD, dirinya mengatakan jika rumah sakit mengatur IGD sesuai dengan pelayanan rawat inap.
"Kami total merawat pasien Covid-19 sebanyak 528 orang. 452 orang isolasi dan icu 52 full semua. BOR 100 persen untuk pasien Covid, kalau non-Covid 54 persen dari 79 tempat tidur terisi 43 orang," tutupnya.(*)