Parapuan.co – Jumlah Pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan.
Bahkan beberapa pasien harus mengantre untuk mendapatkan perawatan instensif di rumah sakit.
Keadaan ini menyebabkan pasien Covid-19 sudah dalam keadaan sedang bahkan parah saat memasuki rumah sakit.
Pasien dengan keadaan tersebut membutuhkan perawatan dengan bantuan oksigen.
Jumlah pasien yang terus meningkat menyebabkan rumah sakit membutuhkan banyak pasokan oksigen.
Meski demikian, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan jika pasokan oksigen di rumah sakit Kota Medan masih dalam keadaan aman.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Kota Singkawang Masuk Zona Merah!
Terutama pada rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Bobby juga mengatakan ketersediaan oksigen sesuai dengan keterisian ruangan di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
"Kalau BOR-nya meningkat, banyak pasien di dalam rumah sakit, tentunya pasokan oksigen yang dibutuhkan lebih banyak lagi," jelas Bobby seperti yang dilansir dari Kompas.com
Dirinya juga menyampaikan bahwa tingkat keterisian pasien Covid-19 masih dalam status rendah.
"Artinya, ketersediaan tabung oksigen aman. Sudah saya tanyakan ke pihak rumah sakit," jelasnya.
Bobby menjelaskan bahwa bed occupancy rate (BOR) masih berada di angka 36 persen untuk ruang isolasi.
Sedangkan untuk ruang ICU yang digunakan khusus untuk merawat pasien Covid-19 sebesar 46 persen.
"Bahkan, saat BOR kita sampai 75 persen (beberapa waktu lalu), oksigen kita tidak sampai habis,"
Sejak awal pandemi, pemerintah Kota Medan telah meningkatkan permintaan pasokan oksigen bahkan dua kali lipat.
Baca Juga: Rumah Sakit di Semarang Ini Pastikan Pasokan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Aman!
Seperti halnya yang dilakukan RSUD Pirngadi Medan.
Meskipun pasokan oksigen di Medan masih dalam kondisi aman, namun pihaknya tetap memantau ketersediaan pasokan oksigen.
Ini dilakukan agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Di Medan sendiri, terdapat 60 rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19.
Rumah sakit tersebut diharap dapat menampung dan menangani pasien Covid-19. (*)