Wujudkan Impian Masa Kecil, Novita Yunus Pamerkan Wastra Nusantara ke Ajang Internasional

Citra Narada Putri - Selasa, 6 Juli 2021
Novita Yunus, desainer Batik Chic dan NY, punya mimpi untuk menggunakan wastra nusantara pada dunia.
Novita Yunus, desainer Batik Chic dan NY, punya mimpi untuk menggunakan wastra nusantara pada dunia. Dok. Jakarta Fashion Week, Dok. Novita Yunus

Parapuan.co - Sudah sejak usia dua tahun orang tua Novita Yunus, desainer Batik Chic, memperkenalkan wastra nusantara ketika ia pindah ke Yogyakarta.

“Jadi waktu usia dua sampai lima tahun, Ibu mengajari saya menari Jawa, Bali, hingga membatik. Beliau memperkenalkan budaya setempat sejak kecil,” cerita Novita pada PARAPUAN.

Terlebih lagi sang ibu, yang juga senang menjahit, kerap memperjualbelikan batik-batik dari Solo untuk dikirimkan ke Jakarta.

Tak heran jika ia semakin tenggelam dalam kecintaannya pada batik yang kemudian ia telurkan melalui karya-karya busana di label mode yang dibangunnya sejak tahun 2009 bernama Batik Chic.

Selama satu dekade membangun Batik Chic, Novi menyadari betul impian besarnya untuk bisa memperkenalkan wastra nusantara ke dalam nuansa yang lebih ‘muda’ dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Nonita Respati Wujudkan Mimpi Purana Indonesia dengan Kolaborasi Seniman

Ia berharap bahwa wastra nusantara tak lagi sekadar dianggap sebagai pakaian tradisional yang kuno dan tak menarik bagi kalangan muda.

“Impian saya bisa memadukan batik atau wastra nusantara ke dalam suatu busana yang lebih modern dan tidak terkesan tua,” ceritanya.

Ia pun berusaha mewujudkan impiannya tersebut dengan menggunakan desain-desain yang simple dan applicable untuk digunakan sehari-hari dalam tiap busananya.

“Saya berharap wastra nusantara bisa terus bergulir menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambahnya.

Fashion show Batik Chic di Jakarta Fashion Week 2019.
Fashion show Batik Chic di Jakarta Fashion Week 2019. Jakarta Fashion Week / Budi Harianto

Impiannya tak berhenti sampai di situ. Novi pun bersemangat untuk bisa membawa wastra nusantara ke panggung yang lebih luas di kancah global.

“Di situlah saya akhirnya memutuskan untuk membuat brand baru yang lebih edgy, lebih bisa diterima masyarakat internasional dengan tetap menggunakan wastra nusantara sebagai DNA-nya, namun tidak terlalu etnik,” ceritanya.

Kini, Novita memiliki dua brand untuk mewujudkan impiannya, yaitu Batik Chic dengan segmen pasar di Indonesia, dan NY yang lebih edgy untuk pasar global dengan kalangan yang lebih muda.

Kolkesi NY ketika tampil di Tunisia Fashion Week.
Kolkesi NY ketika tampil di Tunisia Fashion Week. Dok. NY

Novita Yunus sendiri sudah beberapa kali tampil di ajang internasional. Misalnya seperti Caracas di Venezuela, Tunisia Fashion Week dan Tokyo Fashion Week.

Menurutnya, tiap negara harus didekati dengan cara yang berbeda-beda untuk memperkenalkan wastra nusantara.

Misalnya, ketika ia memperkenalkan batik ke Venezuela, ia harus memahami dulu budaya dan gaya hidup warga setempat untuk bisa membawa wastra nusantara yang tepat.

Baca Juga: Tepat di Hari Kelahiran Go Tik Swan, Brand Lokal Ini Rilis Koleksi Sepatu Sawunggaling

“Saya memutuskan untuk membawa batik-batik yang menggunakan canting besar seperti batik Madura, Tuban, dan Sidoarjo,” jelas Novita.

Ada alasan tentang pemilihan batik yang dibawanya tersebut. Menurut Novita, batik yang digambar dengan canting-canting berdiameter besar dan warna-warna yang festive, sesuai dengan gaya hidup masyarakat sekitar.  

Alhamdulilah ternyata amat sangat diterima di sana dan saya kembali kedua kalinya untuk show juga,” tambahnya bangga.

Jika ia membawa batik dengan motif dan warna yang festive ke Venezuela, Novi membawa wastra nusantara dengan desain yang berbeda ketika ke Jepang.

Sebelum tampil, ia melakukan survey untuk mengetahui selera fashion warga setempat.

“Ternyata mereka (orang Jepang) senang sekali batik dengan pewarna alam. Jadi mereka tidak suka dengan warna-warna yang mencolok,” ujar Novita lagi.

Fashion show NY ketika tampil di Tokyo Fashion Week.
Fashion show NY ketika tampil di Tokyo Fashion Week. Dok. NY

Kemudian mereka juga suka batik dengan canting yang halus atau berdiameter kecil.

“Jadi, saya bawa batik ke sana yang memang sesuai dengan selera orang Jepang, dengan warna-warna yang tidak mencolok dan bercanting halus,” paparnya.

Walau sudah beberapa kali bisa tampil di panggung internasional, Novi berharap akan semakin banyak karya-karya dengan DNA wastra nusantara yang dibuatnya bisa masuk ke kancah dunia. (*)



REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja