Apa Bedanya Utang Konsumtif dan Produktif? Ini Jawaban Pakar Keuangan

Tentry Yudvi Dian Utami - Selasa, 6 Juli 2021
Ilustrasi mempertimbangkan keputusan berutang.
Ilustrasi mempertimbangkan keputusan berutang. megaflopp

Parapuan.co - Tak bisa dimungkiri, utang menjadi altenatif yang sering kita pilih untuk menunjang kebutuhan harian.

Memang tidak ada yang salah dengan berutang, tapi kita perlu tahu dulu tujuan utang kita seperti apa agar tidak terjebak.

Sebab, utang pun memiliki dua jenis yakni utang konsumtif dan utang produktif.
Lalu, apa bedanya kedua utang itu ya, Kawan Puan?

Melansir kompas.com, Finansialku, Yosephine P. Tyas, CFP, dengan mengenali perbedaannya. Kita bisa terhindar dari utang yang tidak sehat.

Nah, berikut ulasannya.

Baca Juga: OJK Bagikan Tips Ini agar Pengguna Pay Later Tidak Terjebak Utang

1. Utang konsumtif

Menurut Yosephine, utang konsumtif merupakan jenis utang yang bertujuan gaya hidup konsumtif dan cenderung memiliki bunga yang tinggi.

Contohnya, berutang dengan kartu kredit, pinjaman online, dan KTA (kredit tanpa agunan).

Hal ini yang akhirnya sering membuat kita jadi terlilit utang dan susah lepas dari lilitan.

Padahal, Yosephine menyarankan agar kita memiliki utang dengan maksimal 35 persen dari penghasilan.

“Cicilan utang maksimal 35 persen dari penghasilan bulanan,” katanya.
Cicilan utang ini juga merupakan cicilan konsumtif dan produktif.

Oleh sebab itu, Yosephine menyarankan kita untuk mengatur anggaran keuangan dengan ketat agar terhindar dari utang konsumtif.

2. Utang produktif

Utang konsumtif ini pun berbeda dengan produktif. Menurut Yosephine, utang produktif merupakan utang yang dipakai untuk membeli barang atau aset yang nilainya bisa naik untuk menambah penghasilan.

Misalnya, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Usaha, dan Kredit Modal Kerja.

Walaupun memang terkesan menjadi utang yang aman.

Baca Juga: Suka Berinteraksi dengan Orang, 5 Profesi Ini Cocok untuk Ekstrovert (Bagian 2)

Tapi, kita tetap perlu berhati-hati untuk menjaga keuangan agar tetap sehat.
Utang produktif terlalu banyak juga bisa memberatkan, lho.

“Kita perlu bijak dalam mengambil keputusan berutang secara produktif,” ucap Yosephine.

Oleh sebab itu, Kawan Puan perlu lihai dalam melihat nilai produk yang mau dibeli agar tidak kesulitan di masa depan.

Semoga membantu ya!(*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat