Parapuan.co - Merawat kesehatan dan kecantikan kulit memang menjadi hal yang tidak boleh terlewatkan.
Namun, kita bisa menemukan sejumlah mitos seputar perawatan kulit.
Seperti krim mata yang paling baik disimpan di lemari es, atau menghentikan penggunaan retinol jika terjadi iritasi.
Untuk menjawab beberapa mitos seputar skincare, berikut penjelasan lebih lengkap dari para ahli seperti dilansir dari laman Health.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mengecilkan Pori-Pori Wajah yang Bisa Kamu Coba
Hentikan penggunaan retinol jika iritasi
Retinol merupakan top of mind bahan dalam mencegah penuaan dini.
Meski demikian, retinol juga memiliki efek samping seperti kemerahan, kekeringan, dan pengelupasan.
Pada pemakaian pertama, retinol bisa menyebabkan iritasi dan kering pada kulit.
Namun benarkah mitos tentang menghentikan pemakaian retinol pada beberapa kondisi kulit?
"Alih-alih menghentikan retinol sepenuhnya, kamu harus mengurangi frekuensi penggunaannya tiap malam, atau tiap malam ketiga, lalu perlahan-lahan tingkatkan sesuai toleransi pemakaiannya," saran Ife Rodney, MD, seorang dokter kulit dan direktur pendiri Eernal Dermatology di Fulton, Maryland.
Penting untuk diketahui, gunakan retinol sesuai takarannya, ya.
Krim mata paling baik disimpan di lemari es
Menyimpan kirm mata di lemari es tidak berlaku jika tujuannya untuk memperpanjang umur simpan produk krim mata, ujar Danné Montague-King, penulis, ahli kimia botani, dan pendiri DMK Skincare.
Suhu dingin memang bisa membantu mengurangi pembengkakan. Namun, jika tujuannya untuk mengurangi pembengkakan pada mata, Danné menyarankan menggunakan kompres dingin yang bisa mempertahankan suhu yang sejuk di kulit.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan bantuan face roller batu giok untuk memijat area mata.
Baca Juga: Atasi Mata Panda, Coba 3 Resep Krim Mata Ini yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Produk perawatan kulit selalu berhasil untuk kulit
"Tidak semua produk perawatan kulit yang mahal selalu bekerja lebih baik daripada produk yang lebih murah," kata Kavita Mariwalla, seorang dokter kulit yang berbasis di New York.
Penting untuk diketahui, perawatan kulit yang berhasil adalah tentang formulasi bahan-bahan yang dipakai.
Misalnya, vitamin C perlu diformulasikan dengan benar agar bekerja secara efektif.
Kuncinya adalah pelajari dan cari bahan aktif yang terbaik untuk rutinitas perawatan kulit kamu.
Kamu tidak perlu pelembap jika kulit berminyak
Rupanya, kulit berminyak masih bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi ini berkontribusi pada produksi minyak berlebihan sebagai cara untuk mengkompensasi dehidrasi itu, menurut Stacy Chimento, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Riverchase Dermatology Miami.
Jika kulit kamu berminyak, pakailah pelembap dengan formula bebas minyak yang ringan di kulit.
Baca Juga: 7 Bahan Berbahaya dalam Produk Makeup dan Skincare yang Harus Dihindari
Sebab, memakai pelembap secara teratur dapat membantu keseimbangan produksi minyak pada kulit, tambah Dr. Ife.
Nah, itu dia beberapa mitos seputar perawatan kulit yang dijawab oleh para ahli.
Semoga bisa membantu Kawan Puan menjawab pertanyaan seputar perawatan kulit, ya. (*)