Keuntungan dari menerapkan ukuran yang lebih variatif tak hanya dirasakan oleh Monomolly.
Sebuah brand jeans lokal, JINISO, turut merasakan hal yang serupa.
Selama pandemi, JINISO menghadirkan kampanye Lo Emang Keren, yang mengartikan bahwa apapun bentuk tubuh perempuan, mereka semua keren.
Kampanye ini pun juga merupakan bentuk keseriusan JINISO dalam mendukung gerakan body inclusivity.
“Melalui campaign ‘Lo Emang Keren’ banyak sekali anak muda yang ikut berpartisipasi dalam berbagi cerita dan pengalaman yang tentunya membawa dampak positif bagi sesama perempuan,” jelas Dian Fiona, pemilik JINISO.
Baca Juga: Dian Fiona Hadirkan Label Jeans yang Mengusung Body Inclusivity
Jiniso juga memiliki varian ukuran dari 27 hingga 38, yang cukup lengkap untuk perempuan di Indonesia dengan berbagai bentuk tubuh.
Bahkan menariknya, penjualan JINISO dengan produk varian ukuran besar juga meningkat berkat kampanye tersebut.
Dilanjutkan olehnya, JINISO sampai harus menambah rumah produksinya dari tiga menjadi tujuh, karena permintaan produk yang meningkat.
Hal ini pun menyadarkan Dian bahwa ia tak hanya ingin JINISO menjadi brand jeans yang berkualitas saja, tapi juga memiliki mimpi untuk menjadi jawaban segala kebutuhan perempuan Indonesia.
“Karena visi JINISO adalah untuk perempuan di Indonesia, kami ingin menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Dian Fiona, pemilik JINISO, pada PARAPUAN.
“Dimana perempuan Indonesia memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda, anak muda Indonesia sendiri mendukung body inclusivity,” tuturnya lagi.
Baca Juga: Tetap PD dengan Tubuh Curvy, Ini 5 Inspirasi Gaya Selebriti Bertubuh Plus Size
Dari Monomolly dan JINISO kita sadar bahwa kampanye citra tubuh positif pun memiliki makna yang lebih penting dari sebelumnya.
Ini karena dampaknya pada pemberdayaan untuk merangkul apapun bentuk tubuh dan keunikan masing-masing orang.
Seiring waktu, para pelaku industri fashion pun menjadi lebih sadar untuk memasukkan kelompok-kelompok orang yang lebih beragam dalam target penjualan mereka.
Pun, diharapkan akan lebih banyak bertumbuhan brand-brand fashion dengan kesadaran untuk bisa menjadikan industri mode lebih berwarna dan variatif.(*)