Pendapat kontroversial Micelle Halim tentu saja mendapat kritik dari berbagai pihak termasuk dari kalangan selebriti dan influencer salah satunya Mikaila Patritz.
Istri dari Muhammad Fardan ini awalnya mengungkap alasan mengapa brand besar seperti Victoria Secret sudah tidak laku lagi.
"Alasan mengapa brand besar sekarang ingin memberdayakan dan menggunakan model dengan berbagai macam bentuk tubuh dan ukuran karena adanya pandangan untuk membuat orang menerima bentuk tubuh mereka dari lahir," tulis ibu satu anak itu.
"Pandangan ini mempromosikan nilai-nilai kepercayaan diri, mencintai diri sendiri, dan kenyamanan diri," tambah Mikaila.
Mikaila melihat bahwa orang yang berpikiran sempit akan melihat body positivity adalah sesuatu yang tidak sehat karena tidak hanya berfokus pada tubuh yang bugar.
"Orang dengan pemikiran sempit akan memandang bahwa body positivity adalah sesuatu yang tidak sehat. Padahal body positivity tidak hanya berfokus pada tubu yang bugar tapi juga kesehatan mental yang sama pentingnya," ujar Mikaila.
Ia juga membeberkan sering adanya miskonsepsi dalam gerakan body positivity.
"Sebuah miskonsepsi umum mengenai kampanye body positivity adalah bahwa kampanye ini hanya berfokus untuk membuat orang tidak sehat. Tapi ini bukan konteksnya. Setiap orang punya bentuk tubuh yang berbeda. Memberikan asumsi bahwa tubuh mereka tidak sehat karena terlahir dengan tubuh berbeda adalah berbahaya," tegas Mikaila.
Baca juga: Dua Influencer TikTok ini Suarakan Body Positivity Lewat Mix and Match
Mikaila juga mengatakan bahwa setiap diri kita tidak pernah tahu hal apa yang pernah dilewati orang yang kita hakimi.
"Kamu tidak pernah tahu apa yang orang lain lewati, kamu tidak pernah tahu bagaimana make up genetiknya, jadi kamu tidak punya hak untuk menghakimi orang lain atau menghakimi penampilannya. Kampanye body positivity adalah tentang mencintai diri sendiri. Itu adalah tentang cara melihat diri sendiri dan mengumpulkan kekuatan dalam diri setelah mengalami penghakiman dari sosial," jelas Mikaila.
"Kita juga tidak bisa menyuruh orang harus melakukan apa untuk tubuhnya mengikuti standar kecantikan yang tidak realistis," tambahnya.
Berikut unggahan Mikaila Patritz mengenai Body Positivity:
(*)