Parapuan.co - Akhir-akhir ini, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali membuat sejumlah tempat tutup.
Tempat wisata adalah satu dari sekian banyaknya tempat yang tutup selama PPKM berlaku.
Baik museum maupun berbagai tempat wisata tidak bisa dikunjungi untuk sementara waktu.
Namun, jangan sedih, Kawan Puan. Beberapa tempat wisata seperti museum menyediakan virtual tour.
Sebuah laman dengan nama iHeritage menyediakan beberapa tur virtual berbagai museum yang ada di pulau Jawa dan Bali.
Cukup mengunjungi laman iHeritage ini, kamu tinggal memilih piihan 'Virtual Tour' pada menu yang terletak di sebelah kanan atas.
Setelah mengklik pilihan 'Virtual Tour', nanti akan muncul banyak pilihan dari berbagai museum yang ingin kamu kunjungi secara virtual.
Berikut ini, PARAPUAN merangkum 5 museum di Pulau Jawa dan Bali yang bisa kamu jelajahi.
1. Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Bogor, Jawa Barat
Museum yang dikenal dengan nama Museum Balai Kirti ini beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No.1, RT.04/RW.01, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122.
Museum yang terletak di Kawasan Istana Kepresidenan Bogor ini sudah bisa kamu kunjungi secara virtual.
Kamu akan disuguhi foto 360 derajat yang bisa disesuaikan dengan arah yang kamu mau lihat.
Selain itu, audio yang disuguhkan pun begitu memukau.
2. Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta
Museum yang akrab disebut Museum Gajah ini terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.
Dari Jakarta Traveller, Museum Nasional memiliki lebih dari 140.000 berbagai koleksi sejarah, seperti arkeologi, barang-barang pra sejarah, keramik asing, numismatik/heraldik, koleksi geografis, etnografi, serta kolonial yang didasarkan pada kelompok lantainya.
Asalnya pun bermacam-macam, termasuk dari era Hindu-Buddha, dan kolonial Belanda.
Sebagian besar koleksi yang dikumpulkan di era kolonial Belanda, yang diperoleh melalui militer dan ekspedisi ilmu pengetahuan, hibah dari seseorang , konsinyasi dan pembelian.
Baca Juga: Ini 4 Tempat di Indonesia yang Masuk Situs Warisan Alam UNESCO
3. Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta
Dalam Museum Indonesia, Benteng Vredeburg terletak di kawasan nol kilometer pusat kota Yogyakarta, bersama dengan berbagai bangunan kuno peninggalan zaman Belanda.
Museum ini menyediakan berbagai koleksi kemiliteran yang ada pada benteng ini sejak dulu.
Adapun berbagai koleksinya mulai dari bangunan, senjata, foto, serta berbagai diorama.
Mengenai sejarahnya, benteng ini pertama kali dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa, Nicholaas Harting.
Bangunan benteng dibangun dengan dalih untuk menjaga keamanan keraton dan sekitarnya.
Akan tetapi, Belanda memiliki maksud tertentu, yakni untuk memudahkan dan mengontrol segala perkembangan yang terjadi didalam keraton.
4. Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat
Museum yang terletak di Kota Kembang ini didirikan untuk mengenang 25 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang dilaksanakan pada 18 Apr 1955 – 24 Apr 1955.
Museum ini sendiri memperlihatkan dokumentasi, bendera, serta profil negara yang terlibat.
Kini kamu bisa mengunjunginya di layar gadget kamu kapanpun dan di mana pun.
Selain lebih mudah, tentunya lebih aman untuk melihatnya di rumah.
Baca Juga: Ini 5 Tempat di Indonesia yang Masuk Warisan Budaya Dunia UNESCO
5. Museum Maritim Indonesia, Jakarta
Museum Maritim Indonesia beralamat di Jl. Raya Pelabuhan No.9, Tj. Priok, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14310.
Sesuai dengan namanya, museum ini memamerkan berbagai benda bersejarah tentang kemaritiman Indonesia.
Adapun yang dipamerkan seperti kapal, lukisan, senjata angkatan laut, maupun benda-benda lain yang berhubungan dengan dunia maritim.
Museum ini berbeda dengan Museum Bahari ya, Kawan Puan.
Mekipun mengangkat tema serupa, kedua museum ini memiliki koleksi yang berbeda.
Untuk Museum Bahari sendiri koleksinya terdiri dari berbagai alat-alat kemaritiman pada zaman Belanda.
Sementara itu, untuk Museum Maritim menampilkan koleksi seperti miniatur kapal.
Dari segi pengelolanya pun berbeda. Untuk Museum Maritim dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia.
Lain halnya dengan Museum Bahari yang berada di bawah Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta.
Jadi, Kawan Puan mau mengunjungi museum yang mana dulu, nih?
(*)